Home Gaya Hidup Ini Kata Lion Air Tentang Jenazah Aqilah Yang Tertinggal

Ini Kata Lion Air Tentang Jenazah Aqilah Yang Tertinggal

Karimun, Gatra.com - Insiden tertinggalnya jenazah Aqilah 9 tahun, warga Kampung Baru Kecamatan Meral Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) oleh maskapai penerbangan Lion Air JT-378 di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Selasa (14/5) lalu masih menjadi pertanyaan besar bagi pihak keluarga.

Namun pihak Lion Air sendiri mengatakan, kalau dari awal memang keberangkatan antara pendimping dan jenazah sudah terpisah.

Pendamping berangkat pakai Lion Air JT-378 pukul 13.17 Wib dan Jenazah pakai Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6862 pukul 18.10 Wib. Ini sesuai dengan Surat Muatan Udara (SMU).

Baca juga: Cerita Pilu Jenazah Bocah 9 Tahun Ketinggalan Pesawat

"Dari informasi yang diterima petugas Lion air, tidak ada pemberitahuan dari pihak ketiga soal perbedaan keberangkatan antara Jenazah dan pendaming. Setelah petugas tahu ada perbedaan, petugas berniat untuk menyamakan keberangkatan jenazah dengan pendamping. Tapi tidak dapat dipindahkan lagi lantaran JT-378 sudah siap untuk diberangkatkan," kata Corporate Communications Strategic of Lion air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya.

"Lion Air sudah memberikan keterangan kepada pihak keluarga atas perbedaan waktu kedatangan di Batam. Lion air menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang timbul," tambahnya.

Seperti yang sudah dirilis oleh Gatra.com sebelumnya, Jenazah Aqilah ketahuan tertinggal di Cengkareng setelah orangtuanya Jufry tiba di Bandara Hang Nadim Batam.

Inilah yang kemudian membikin Jufry kecewa. Sebab bagi dia, kejadian itu adalah kelalaian Lion Air terhadap jenazah anak perempuannya itu.

Jufry kemudian menunjukkan surat-surat lengkap yang diberikan oleh maskapai terkait pengangkutan jenazah putri justru pada maskapai yang sama.

Dalam surat keterangan yang diterima pihak keluarga, jenazah anaknya tersebut akan diterbangkan bersama dengan mereka menggunakan maskapai Lion Air JT 378.

Sebelum terbangan, pihak keluarga sudah membayar Rp10,5 juta untuk ongkos jenazah anaknya itu terbang dari Cengkareng ke Bandara Hang Nadim Batam.

"Adik saya coba bertanya kepada pihak Lion Air, tapi tidak ada jawaban," ujar Jufry kepada Gatra.com di kediamannya Rabu (15/5).

Alhasil kata Jufry, dia bersama keluarganya hanya bisa menunggu sampai peti jenazah anaknya tiba. Dan sekitar pukul 18.45 Wib, "Jenazah putri saya baru diturunkan dari pesawat dan saya tidak tahu pesawat apa yang membawa jenazah putri saya itu," kata Jufry.

Tak mau ribut-ribut, jenazah Aqilah langsung dibawa ke Karimun pakai boat pancung. "Saya tak bertanya lagi ke Lion Air putri saya dibawa pakai pesawat apa, sebab saya sudah langsung buru-buru mau bawak jenazah anak saya pulang supaya bisa segera dimakamkan," cerita Jufry.

Sekitar pukul 19.45 Wib, perjalanan di lanjutkan ke Karimun pakai boat pancung tadi. Eh di perjalanan, boat pancung sempat berulah empat kali. Modal penerangan seadanya, boat pancung itu diperbaiki.

"Untung angin dan gelombang tidak kuat, taulah kalau malam, cuaca seperti apa di tengah laut. Ditambah kita bawa jenazah dan bawa saudara kembarnya Aqilah pula," katanya.

Singkat cerita, jenazah tiba di Kabupaten Karimun sekitar pukul 21.00 Wib dan disambut pihak keluarga dengan tangisan haru. Jenazah Aqilah langsung dimakamkan malam itu juga oleh pihak keluarga.

Jufry cuma bisa menarik nafas mengenang itu semua, menyimpan semua kekecewaannya terhadap Lion Air. Dia hanya berharap tidak ada lagi Aqilah lain yang mendapatkan perlakuan seperti itu.


Reporter: Putri Permata Sari

871