Home Politik Edy Rahmayadi Lantik Bupati Taput, Dairi, dan Deliserdang

Edy Rahmayadi Lantik Bupati Taput, Dairi, dan Deliserdang

Medan, Gatra.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi melantik Bupati Tapanuli Utara (Taput), Dairi, dan Deliserdang. Pelantikan ketiga bupati tersebut dilaksanakan di ruangan Rajainal Siregar, di Medan, Selasa (23/4).

Pelantikan ketiga bupati tersebut dilakukan Edy atas nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Presiden RI. Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati dilakukan terhadap Kepala daerah yang telah melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2018 lalu.

Bupati Taput yang dilantik yakni petahana Nikson Nababan dan didampingi Wakil Bupati baru Sarlandy Hutabarat. Nikson dan Sarlandy akan melanjutkan kepemimpinan di Taput untuk periode 2019-2024.

Baca Juga: Ada Pemilih Bawa C6 Milik Orang Lain, 4 Daerah di Sumut akan Pemungutan Suara Ulang

Sementara Bupati Dairi yang dilantik adalah pasangan Eddy Kelleng Ate Berutu-Jimmy Andrea Lukita Sihombing. Pasangan ini merupakan pemenang Pilkada Dairi 2018 yang diselenggarakan pada 27 Juni 2018. Sementara Ashari Tambunan dan Ali Yusuf Siregar Ashari-Ali dalam Pilbup deliserdang terpilih di Pilkada tahun lalu setelah mengalahkan kotak kosong. Calon tunggal tanpa saingan.

Dalam pelantikan tersebut, Edy berpesan agar kepala daerah melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan golongan. Karena Sumut merupakan daerah yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Bukan daerah berdasar agama ataupun golongan. Untuk itu pelayanan terhadap masyarakat harus dilakukan dengan baik.

“Kita sudah mengaminkan bahwa berbeda-beda tetap satu juga. Mari kita bersatu padu bergandeng tangan untuk membangun Sumut yang kita cintai,” katanya.

Baca Juga: Mendagri Ucapan Bela Sungkawa Anggota Polri yang Gugur

Edy mengingatkan bahwa tujuan bangsa ini untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat, mensejahterakan kehidupan bangsa, dan mencerdaskan masyarakatnya.

Selain itu, pada masa ini bupati yang dilantik memang memimpin, tapi bukan berarti pembangunan daerah berhenti sampai periode tersebut saja. Karena harus ada keberlanjutan dari pembangunan dan pemimpin. “Karena itu harus dibangun sebaik mungkin,” pungkasnya.

 

Reporter: Baringin Lumban Gaol

 

1831