Home Internasional Pertemuan negara RPT-Artik membahas lingkungan dan sumber daya

Pertemuan negara RPT-Artik membahas lingkungan dan sumber daya

Stockholm, Gatra.com – Diplomat dari Amerika Serikat, Rusia dan negara-negara yang berbatasan dengan Kutub Utara melakukan pertemuan di Finlandia untuk membahas kebijakan yang mengatur wilayah kutub dan menghadapi pemanasan global serta akses mineral. China, menjadi negara yang berusaha untuk meningkatkan kemungkinan eksploitasi minyak dan gas yang belum ditemukan di dunia, ditambah deposit besar mineral seperti seng dan besi 

Menlu AS, Mike Pompeo dalam pidatonya di pertemuan Dewan Arktik di Rovaniemi, Finlandia pada (6/5) mengatakan menolak peran China dalam membentuk kebijakan Arktik.

"AS telah menyadari bahwa mereka tidak dapat meninggalkan Rusia dan China untuk mengeksploitasi Kutub Utara sesuai keinginan mereka," kata Niklas Granholm, wakil direktur studi di Badan Penelitian Pertahanan Swedia.

China telah memiliki status pengamat di Dewan sejak 2013, dan semakin aktif di kawasan itu, menguraikan rencana untuk "Jalan Sutera Polar" tahun lalu. Rusia telah membuka kembali pangkalan militer yang ditutup setelah Perang Dingin dan memodernisasi Armada Utara yang kuat. Sebagai tanggapan, AS telah menyusun kembali Armada Kedua, yang bidang tanggung jawabnya akan mencakup Kutub Utara.

Suhu udara permukaan di Kutub Utara mengalami pemanasan dua kali lipat dan ini memiliki efek pada iklim global serta populasi satwa liat serta penduduk asli di wilayah kutub. Presiden AS, Donald Trump menyatakan dirinya mencurigai bila pemanasan global ini adalah akibat dari aktivitas manusia dan akhirnya menarik diri dari kesepakatan iklim Paris.

Kesepakatan iklim Paris bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global rata-rata menjadi "jauh di bawah" 2C (3.6F) di atas masa pra-industri pada tahun 2100.


 

 

 

 

441