Karimun, Gatra.com - Perasaan Jufri dan Jamilah benar-benar tercabik saat oknum petugas maskapai Lion Air cuma mengatakan "enggak tahu," saat ditanya keberadaan jenazah anaknya, Aqilah 9 tahun.
Selasa (14/5), suami istri itu dan saudara kembar Aqilah, Atiqah mendarat di Bandara Hang Nadim Batam Provinsi Kepulaua Riau (Kepri) sekitar pukul 14:00 WIB, setelah terbang dari Bandara Soekarno-hatta Cengkareng Provinsi Banten, pukul 12:40 Wib menggunakan Lion Air JT 378 .
Tanpa ada perasaan lain, sekeluarga ini langsung menuju ambulance yang sudah menunggu di bandara. Rencananya, jenazah Atiqah yang terbang bersama mereka, akan langsung dibawa ke Karimun, sekitar satu jam perjalanan laut, untuk segera dimakamkan.
Tapi setelah ditunggu beberapa lama, peti jenazah tak kunjung nongol. Bosan menunggu pihak keluarga berinisiatif menanyakan keberadaan peti jenazah itu kepada petugas maskapai.
"Siapa yang enggak shock saat ditanya jawabannya kayak gitu," kata salah seorang kerabat Jufri, Dedi Azwandi, kepada Gatra.com melalui sambungan telepon Rabu (15/5).
Setelah ditelusuri lagi kata Dedi, rupanya jenazah Aqilah diberangkatkan pakai pesawat lain. Alhasil, keluarga terpaksai menunggu lantaran pesawat yang membawa jenazah baru akan landing sekitar pukul 18:45 Wib.
"Keluarga membayar mahal untuk membawa jenazah itu. Mencapai Rp10.5 juta. Itu dilakukan demi bisa segera memakam Aqilah. Maklumlah, dari Batam kami masih harus menyeberang laut menuju Karimun. Jadi kalau tiba pukul 14:00 Wib masih keburulah menguburkan," cerita Dedi.
Tapi lantaran peristiwa itu kata Dedi, jenazah Aqila terpaksa dikebumikan malam hari di hari yang sama.
Aqilah sendiri meninggal dunia di RSCM Jakarta lantaran kanker mata yang dideritanya. Perempuan ini sempat dirawat sebulan lebih di RSCM itu.
Sebelum diterbangkan ke RSCM, pengobatan Aqila sempat terhenti lantaran kendala biaya. Setelah mendapat bantuan dari masyarakatlah kemudian Aqilah melanjutkan pengobatan.
Sayang, hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari pihak Lion Air terkait insiden ini.
Reporter: Putri Permata Sari
