Home Teknologi Pesawat Cina, Chang’e-4 Berhasil Konfirmasi Teori Kawah Bulan

Pesawat Cina, Chang’e-4 Berhasil Konfirmasi Teori Kawah Bulan

Beijing, Gatra.com - Pada 3 Januari lalu, pesawat luar angkasa Cina berhasil mengkonfirmasi teori yang telah ada sebelumnya, tentang asal-usul dari sisi jauh bulan. Kini, temuan dari pendaratan itu telah diterbitkan dalam Jurnal Nature.

Pendaratan Chang’e-4 sengaja dilakukan di sebuah area yang pernah terkena dampak dari serangan asteroid miliaran tahun sebelumnya. Kawah Von Kármán adalah nama kawah itu, berbentuk seperti mangkuk besar dengan luas 180 km. Menariknya, Kawah Von Kármán merupakan salah satu dari banyak kawah yang berada di Cekungan Kutub Selatan Aitken (South Pole Aitken/SPA), yang memiliki total luas 2.300 km. Artinya, luas itu sama dengan seperempat keliling bulan.

Baca Juga: Percepatan Misi NASA Kembali Ke Bulan Dinilai Menguntungkan

Hingga saat ini, tidak ada yang tahu persis berapa usia SPA yang sebenarnya. Namun, menurut perkiraan, usianya sekitar 3,9 miliar tahun. Sementara itu, asteroid yang menghantam kawasan itu diperkirakan berukuran 170 km.

Dari pendaratan itu, para ilmuwan telah mengetahui bahwa dampak dari serangan asteroid sangatlah besar. Bekas yang ditimbulkan dari hantaman asteroid, bahkan sampai menembus kerak bulan dan masuk ke lapisan selanjutnya, yang disebut mantel bulan. Dari tempat itu, Yutu-2 mengidentifikasikan adanya bebatuan dengan susunan kimia yang sangat berbeda dari tempat-tempat lainnya di bulan.

Seperti dilansir dari BBC, Kamis (15/5), hasil temuan awal dari Spektrometer Visible and Near Infrared Spectrometer (VNIS), mengatakan bahwa batuan itu mengandung mineral yang dikenal dengan piroksen dan olivin rendah kalsium (orto). Batuan itulah yang juga ditemukan di dalam lapisan mantel bulan.

Baca Juga: Pilot Masih Khawatir dengan Sistem Anti-Stall Boeing 737 Max

Meski telah didapat temuan awal, namun hasil itu masih kurang spesifik dan belum dapat menjawab pertanyaan para ilmuwan tentang asal-usul bulan. Oleh karenanya, mereka memutuskan untuk membawa hasil temuan ke bumi dan menelitinya di laboratorium.

Selain untuk menjelaskan asal-usul dan evolusi bulan, para peneliti juga ingin mencari tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi setelah asteroid bertabrakan dengan bulan dan membentuk cekungan SPA. Para ilmuwan memperkirakan bahwa lubang di permukaan, mungkin berisi batuan cair, yang kemudian membentuk lembaran-lembaran di dalam cekungan, akibatnya gambaran geologi wilayah itu menjadi rumit.

 

 

370