Jakarta, Gatra.com - Penyakit jantung koroner (sindrom koroner akut) biasanya cenderung menyerang beragam komplikasi penyakit lain.

Bahkan, lebih dari 50% pasien yang mengidap jantung koroner dapat terserang mendadak henti jantung. Henti jantung berdampak pada berhentinya sirkulasi darah dan penumpukan sisa metabolisme tubuh.

"Untuk faktor risiko, ya tentunya kalau seseorang juga mengidap kencing manis, darah tinggi, kolesterol, merokok atau ada riwayat keluarga bisa berkontribusi akan terjadinya penyakit jantung koroner. Ada separuh orang yang mengidap jantung koroner pasti juga mengalami henti jantung," kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Isman Firdaus pada sidang terbuka doktor dalam ilmu kedokteran di Gedung Imeri FKUI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Dalam upaya untuk mencegah terjadinya henti jantung, lanjut Isman, sebaiknya perlu mewaspadai penyakit komplikasi lainnya yang ada di dalam tubuh selain jantung koroner atau serangan jantung lainnya.

"Serangan jantung sendiri bisa dicegah dengan menurunkan penyakit komplikasi,” katanya.

Dia pun mencontohkan, kalau ada penderita yang punya penyakit diabetes, sebaiknya bisa mengontrol gula darahnya di bawah 180. Kalau yang hipertensi ya dikendalikan tensinya harus di bawah 120/80. Lalu, untuk kadar kolesterol diharapkan di bawah 100. 

“Itu adalah bagian dari pencegahan-pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari serangan jantung. Intinya, tetap hidup sehat, olahraga dan jaga pola makan teratur serta hindari merokok," katanya.