Jakarta, Gatra.com - Capres dan Cawapres nomer urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam gugatannya di Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan Pemerintahan Presiden Jokowi sebagai neo orde baru.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan, tudingan itu asal-asalan dan melompat-lompat. Sehingga, menunjukan penuduhnya sedang kalap dan bingung sendiri. "Jadi tidak perlu ditanggapi secara berlebihan," katanya kepada Gatra.com, Sabtu, (1/6).

Di sisi lain, kata Hendrawan, pada era demokrasi ini, malahan banyak diskursus yang menganggap Indonesia surplus kebebasan.

"Pada era reformasi ini, yang biasa kita bahas adalah surplus kebebasan, sehingga ada yang bilang demokrasi kita sudah kebablasan," ujarnya.

Sebab itu, ia mengaku heran, bila ada yang bicara neo orba terhadap pemerintahan Jokowi. Sehingga, ia menduga lawan politing Jokowi sedang panik.

'Ini kan gambaran orang sedang stres. Justru plot makar yang gagal kemarin, yang cenderung mau menghadirkan neo orba, karena figur-figur yang terlibat banyak yang merupakan kroni-kroni orba," katanya lagi.