Home Politik PWNU Jatim: Anti Pancasila Sama dengan Anti Ulama

PWNU Jatim: Anti Pancasila Sama dengan Anti Ulama

Surabaya, Gatra.com – Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki andil besar dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara pun setelah melalui proses pemikiran yang panjang.

Hal itu penting diingatkan kembali mengingat belakangan banyak kelompok yang meragukan keabsahan Pancasila sekaligus ingin menggantinya dengan sistem Khilafah. Sebab, Pancasila dinilai bertentangan dengan Islam.

"Proses sejak awal, Pancasila itu sama sekali tidak bertentangan, tapi seiring dengan keislaman,” kata Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdus Salam Sohib alias Gus Salam usai Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Dialog Mubaligh Indonesia Bersatu yang dilanjut buka puasa bersama di Surabaya, Sabtu (1/6/2019).

Gus Salam menegaskan, para ulama merumuskan sekaligus menerima Pancasila tidak serta merta, melainkan melalui proses pemikiran.

“Ketika sudah menerima, berarti sudah mulai proses pemikiran, dan itu menjadi pedoman yang sangat kuat dan juga ditanamkan pada santri-santrinya,” tegasnya.

Para pengusung Khilafah seperti HTI, lanjut Gus Salam, tidak memahami sejarah secara utuh proses perumusan Pancasila. “Mereka akan mengimpor Islam dari Timur Tengah dan tidak belajar dari sejarah," tandasnya.

Karena pemahaman akan sejarah menjadi sangat penting. “Itu yang ingin kita tanamkan pada mereka. Harus belajar sejarah, harus tahu bagaimana proses Pancasila ini menjadi dasar negara Indonesia, dan ternyata melibatkan para ulama juga,” sambungnya.

Gus Salam lantas mengingatkan pernyataan kakeknya, KH Bisri Syansuri, salah seorang pendiri NU, tentang Pancasila. “Saya sekarang sudah mengerti Pancasila. Maka siapa yang anti Pancasila sama dengan anti saya,” kata Gus Salam menyitir pernyataan Kiai Bisri.

Sementara terkait Bimtek dan Dialog Mubaligh Indonesia Bersatu, yang diikuti utusan PCNU se-Jatim, kata Gus Salam, kebetulan acara digelar bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, maka dia mengingatkan kembali bahwa dakwah keagamaan harus berdasarkan Pancasila demi keutuhan NKRI.

“Sekaligus momentum untuk mengingatkan kembali kita semua, untuk lebih memperkuat ukhuwah pasca Pilpres 2019 yang terlaksana kemarin,” pungkasnya.

Reporter: Abdul Hady JM

Editor: Bernadetta Febriana