Boyolali, Gatra.com – Penurunan angkutan Lebaran bukan hanya terjadi pada angkutan orang melainkan juga pada angkutan barang. Hingga H-3 Lebaran, jumlah kargo tercatat turun signifikan hingga 50 persen.

Pejabat Humas PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Danardewi menyatakan jumlah angkutan kargo berkurang secara signifikan pada H-7 hingga H-3 tahun ini dibandingkan tahun lalu.

”Tahun lalu angkutan kargo mencapai 161.130 kilogram, sedangkan tahun ini hingga H-3 tercatat hanya 80.628 kilogram,” ucapnya saat ditemui di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Senin (3/6).

Sejak angkutan Lebaran dimulai pada Rabu (29/5), angkutan kargo sebesar 30.525 kilogram. Angka ini menurun 19 persen daripada tahun lalu. Sebab  pada H-7 tahun lalu ada angkutan kargo 37.502 kilogram.

Jumlah angkutan barang berkurang paling banyak pada H-3 Lebaran yakni 79 persen. Tahun ini ada 5.897 kilogram, padahal tahun lalu 28.179 kilogram.

”Penurunan jumlah kargo ini memang sudah terjadi sejak adanya kenaikan tarif beberapa waktu lalu. Meski ada revisi penurunan tarif, kondisi belum kembali normal,” ucapnya.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari mencatat, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoil pada momen mudik Lebaran tahun ini menurun hingga 21 persen dibandingkan saat hari biasa.

Rerata konsumsi gasoil di wilayah Jawa Tengah dan DIY mencapai 999 kiloliter per hari. Pada momen mudik Lebaran, konsumsi gasoil 790 kiloliter. ”Penurunan ini biasa terjadi. Sebab untuk momen Lebaran angkutan barang selalu dibatasi, sehingga berpengaruh pada konsumsi BBM-nya,” ucapnya.