Home Gaya Hidup Jadi Tujuan Wisat Kelas Dunia Pulau Komodo Segera Ditutup untuk Penataan

Jadi Tujuan Wisat Kelas Dunia Pulau Komodo Segera Ditutup untuk Penataan

Labuan Bajo, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat kembali menegaskan bahwa per 1 januari 2021 mendatang Pulau Komodo ditutup.

"Yang saya mau tutup itu hanya Pulau Komodo saja. Mengapa saya tutup? Karena mau menatanya agar lebih hebat. Mana bisa spot wisata kelas dunia kok hanya begini-begini saja,” tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat kepada wartawan dalam jumpa pers usai meninjau Pulau Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat (11/6). 

Karena itu kata Gubernur Viktor, tidak ada jalan lain kecuali ditutup selama satu tahun untuk membuatnya lebih bagus. Sedangkan pulau-pulau lain di dalam lingkungan Kawasan Taman Nasional ini tidak ditutup. 

“Wisatawan silahkan datang menikmati aneka atraksi masyarakat di Labuan Bajo ini. Tetapi untuk masa depan yang lebih baik bagi Pulau Komodo, tidak ada jalan kecuali ditutup untuk ditata ulang,” jelas Viktor.

Viktor dan Wagub Josef Nae Soi bersama 21 Bupati dan Walikota se-NTT, memang sedang mengunjungi Pulau Komodo, usai Rapat Kerja di Hotel Ayana Labuan Bajo. Raker ini untuk membahas lanjut rencana sekaligus mencanangkan Masyarakat Ekonomi NTT.

"Mengapa Pulau Komodo perlu ditata? Karena ini ikon pariwisata NTT. Dalam merealisasikan NTT sebagai New Tourism Territory, saya tidak main-main. Pulau ini harus ditutup. Saya sudah koordinasi dengan Jakarta yakni Meneg LH dan Kehutanan. Sinyalnya setuju," ujar Viktor. 

Dia menyebutkan para turis datang dari Eropa dengan bayar biaya pesawat saja 40-an juta, hanya untuk melihat binatang langka ini. Sampai di Labuan Bajo Manggarai Barat bayar hotel berjuta-juta. Tetapi untuik masuk ke Pulau Komodo yang hanya satu-satunya di dunia itu hanya membayar Rp100 ribu saja.

“Betapa murahnya dijual. Yang rugi siapa? Karena itu harus ditata agar tarifnya dinaikan. Termasuk menyaksikan atraksi kesenian dan kebudayaan masyarakat. Tetapi jangan coba-coba kasih naik harga jika pesona atraksinya cuma begini-begini saja. Karena semuanya harus ditata, diatur dengan baik,” tegasnya.

Dia menjelaskan untuk penataan ulang ini sesuai rencana ada lima konsep yakni pertama memasang PIN pada badan Komodo, kedua, mengkonservasi kembali alam agar kembali seperti semula, ketiga peningkatan SDM para Ranger dan pengelola Taman. Keempat meningkatkan berbagai infrastruktur pendukung dan kelima harus memastikan keamanan pengunjung.

“Pemasangan PIN ini dimaksudkan untuk pendataan populasi Komodo, mengetahui posisi hewan, mengurangi resiko ancaman bahaya penyerangan oleh komodo dan terakahir untuk tujuan ilmiah dan pengkonservasian ,” kata Viktor.

Selain itu, para pengelola ditingkatkan diberikan berbagai ketrampilan profesional, dan dilengkapi berbagai peralatan canggih. "Selama ini kan Rangers di Pulau Komodo sini hanya pegang tongkat bercabang itu. Saya mau agar Rangers di sini juga punya kuda. Mereka juga dibekali HP yg tersistem dan terkoneksi dengan PIN pada setiap hewan Komodo agar tahu posisinya untuk dikunjungi dan tahu posisi ancaman bahaya,” katanya.

Dia mengungkapkan sekarang biaya pemeliharaannya hanya Rp20 miliar dan ini tentunya tidak memadai. “Biaya Konservasi itu memang mahal. Saya mau mereka diberi Rp200 miliar per tahun agar mengurus taman ini dengan hebat," kata Viktor.

Gubernur Viktor juga mengatakan bahwa untuk menjaga komodo, dalam rencana konservasi itu, pihaknya akan menyiapkan kecukupan makanan bagi komodo, seperti babi hutan dan rusa dan lainnya. Untuk itu, ada sejumlah hal yg memang memberatkan tapi harus dilaksanakan. Pulau Komodo ditutup sementara, bahkan semua penduduk Pulau Komodo diungsikan.

"Saya ingin aset kita ini harus ditata untuk menguntungkan rakyat kecil yang lebih banyak. Rakyat harus mendapat porsi yang besar bukan receh–receh. Jika tidak ditata, lama-lama ini binatang punah. Saya juga mau masuk surga. Saya ingin mengembalikan karya Tuhan ini agar kembali seperti pada waktu Tuhan menciptakan biawak ini. Saya mau dikenang sebagai Bapaknya Komodo," tandas Viktor.

1992