Home Gaya Hidup Pemusik Gaek Djaduk Ferianto Berharap TCWMF jadi Ikon World Music Festival di Indonesia

Pemusik Gaek Djaduk Ferianto Berharap TCWMF jadi Ikon World Music Festival di Indonesia

Balige, Gatra.com - Pentolan kelompok musik Kua Etnika, Djaduk Ferianto, berharap Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) 2019 menjadi ikon untuk festival world music di Indonesia. Hal itu dikatakannya, saat acara pembukaan TCWMF 2019 di Pendopo Kantor Bupati Tobasa, Jalan Pagar Batu, Balige, Tobasa, Kamis malam (13/6).

Baca Juga: Toba Caldera World Music Festival Dijamin Keren

"Di Indonesia world music festival belum begitu dikenal. Saya pernah memulainya di Bali tahun 2000. Harapannya TCWMF jadi ikon di Indonesia," ujar pria gondrong ini.

Seniman nyentrik yang pernah rutin mengisi acara "musik rakyat" di salah satu stasiun televisi swasta itu bercerita bagaimana ia bisa hadir di acara TCWMF 2019 ini. "Irwansyah menelepon saya dan meminta rekan-rekan sesama pemusik di Kua Etnika, agar bisa tampil di sini. Saya sempat bingung, apa bisa panitia penuhi budget. Soalnya untuk sampai kemari, kami butuh biaya besar," katanya.

Baca Juga: Toba Caldera World Music Festival Kembali Digelar

Djaduk menambahkan, timnya ada 10 orang. Tiket pesawat ke sini pulang pergi saja anggap saja Rp 5 juta per orang. Belum lagi untuk persiapan latihan dan biaya lain-lain. Dengan budget yang ditawarkan Irwansyah kepada saya waktu itu, rasanya tak mungkin.

Tak habis akal, kata Djaduk yang merupakan adik dari seniman Butet Kartaradjasa itu, ia pun menghubungi pihak yang selama ini mendukungnya berkesenian. "Saya telepon, saya bilang, kami harus berangkat. Ini adalah misi kebudayaan. Sediakan tiket kami," ceritanya.

Baca Juga: BPODT Berharap Musisi Dunia Perkenalkan Keindahan Bukit Singgolom, Tobasa

Menurut Djaduk hal-hal seperti merupakan contoh perjuangan yang dihadapi seniman musik yang ingin mendukung event pariwisata yang dikolaborasikan dengan musik. Karena itu ia berharap ke depan, pemerintah tidak setengah hati mendukung event musikal yang tujuannya bersifat komunal untuk menaikkan pamor daerah, seperti TCWMF.

Dalam laporannya, Direktur Pemasaran Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Basar Simanjuntak mengatakan, TCWMF 2019 merupakan bukti keseriusan pemerintah Indonesia mengangkat wisata Danau Toba. "Ada 10 kementeriaan yang mendukung acara ini. Antara lain, pariwisata, PU, Pendidikan dan Kebudayaan dan sebagainya," kata Basar.

234