Home Teknologi Bikin Ikan Gemuk dan Tambak Bersih, Inovasi Mahasiswa UGM 'Banoo' Juara Riset Dunia

Bikin Ikan Gemuk dan Tambak Bersih, Inovasi Mahasiswa UGM 'Banoo' Juara Riset Dunia

Sleman, Gatra.com - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengembangkan sistem dan perangkat teknologi Banoo yang mampu bikin ikan tambah gemuk sekaligus menyehatkan area tambak.

Inovasi mereka menjuarai kompetisi 'Cisco Global Problem Solver Challenge' 2019 gelaran Cisco Systems Inc, perusahaan teknologi dunia yang berbasis di Lembah Silikon, pusat teknologi Amerika Serikat.

Ketua tim Banoo, Azzelia Alma Shafira, menjelaskan, Banoo mampu meningkatkan produktivitas perikanan. Waktu panen menjadi 3/4 lebih cepat daripada waktu panen biasanya. Selain itu, panjang dan berat ikan juga bertambah 40%.

“Kami melihat masalah perikanan, terutama perikanan tambak, tidak hanya pada produktivitas tambak itu. Namun juga air limbah buangan tambak yang merusak lingkungan karena mengandung zat-zat kimia dari kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap. Banoo hadir untuk menyelesaikan kedua masalah tersebut sekaligus,” tutur Shafira saat ditemui Gatra.com di Lab Inkubasi Mina Fakultas Pertanian UGM, Selasa (18/6).

Baca Juga: Game Kreasi Mahasiswa UGM Ini Bikin Anak Tak Takut Minum Obat

Menurut Shafira, cara kerja Banoo mirip aeraor atau mesin penghasil gelembung untuk mengatur sirkulasi udara di akuarium. Perbedaannya pada ukuran gelembung yang dihasilkan. Banoo menyemprotkan gelembung berukuran sangat mikro sehingga oksigen larut di air lebih cepat dan dapat meningkatkan kadar oksigen di dasar air yang lebih dalam.

Adapun aerator akuarium menyemprotkan gelembung berukuran besar. Gelembung ini sebelum dapat larut di air akan naik ke permukaan air terlebih dahulu. Padahal, bagian dasar air lebih membutuhkan oksigen terlarut. Permukaan air telah mendapat oksigen dari hasil fotosintesis alga atau fitoplankton dengan bantuan sinar matahari.

Banoo merupakan pengembangan Banoo dari riset teknologi microbubble atau gelembung mikro untuk budidaya ikan karya salah satu dosen UGM. Mahasiswa yang terlibat di riset ini kemudian menggali ide untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan produktivitas perikanan.

Shafira mengatakan, riset timnya membutuhkan kajian pelbagai bidang keilmuan. Oleh karena itu, tim Banoo terdiri dari sejumlah mahasiswa dari latar belakang studi berbeda.

Baca Juga: DILAN Ramah Lingkungan dari Universitas Ahmad Dahlan

Selain Shafira, mahasiswa program studi Manajemen 2016, Banoo juga diteliti oleh Muhammad Adlan Hawari dari Elektronika dan Instrumentasi 2015, Fakhrudi Hari Santoso dari Perikanan 2015, dan Katya Dara Ozzilenda dari Teknik Mesin 2014.

Tak kalah penting, Banoo juga teknologi ramah lingkugan dan membantu petani ikan di wilayah pelosok. Hal ini karena Banoo menggunakan tenaga surya sehingga dapat digunakan di daerah yang belum dialiri listrik.

Dengan berbagai keunggulan itu, Banoo kemudian diboyong ke kompetisi 'Cisco Global Problem Solver Challange' 2019. Ajang ini dimulai pada Oktober 2018 dan karya-karya inovasi teknologi sedunia menjalani proses penjurian final pada 30 April-20 Mei 2109. Hasilnya, Banoo menyabet gelar People’s Choice Award Winner.

Tim Banoo menyatakan tak menemui kesulitan saat mengembangkan teknologi ini, termasuk soal pendanaan. Mereka memperoleh bantuan dana dari Kementerian Riset Teknlogi dan Pendidikan Tinggi dan Pertamina serta ditambah hadiah kompetisi ini, USD 10.000.

Baca Juga: UGM dan WWF Petakan Keragaman Hayati Indonesia

Namun Tim Banoo mengatakan masih menghadapi kendala mahalnya biaya pembuatan alat. Toh Shafira yakin hal itu sebanding dengan peningkatan produktivitas yang ditawarkan Banoo. 

“Kami terus menyesuaikan harga dengan kebutuhan dan sasaran pasar. Walaupun begitu, Banoo merupakan investasi tersendiri bagi petani ikan. Harga yang relatif tinggi di awal terbayar oleh kembalinya modal dengan cepat, tidak sampai setahun,” ujar Shafira.

Selain itu, tim Banoo juga mengupayakan kerjasama dengan pihak lain. Mereka mengatakan telah memperoleh tawaran kerjasama dari beberapa investor dalam bentuk venture capital.

“Rencana paling dekat adalah riset pasar dan penyempurnaan produk agar dapat dipasarkan. Kami sudah mulai menjalin kerja sama dengan vendor dan supplier dan sudah ada beberapa pihak tertarik menyuntikkan investasinya di Banoo,” kata Shafira.

Reporter: Thovan Sugandi

1452