Home Kesehatan Penyakit Diabetes Melitus Kuras Anggaran Pelayanan BPJS

Penyakit Diabetes Melitus Kuras Anggaran Pelayanan BPJS

Jakarta, Gatra.com - Penyakit diabetes yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi tidak hanya menyebabkan tingginya angka penderita, tetapi juga menimbulkan beban ekonomi yang besar. Komplikasi diabetes, seperti: jantung, liver, gagal ginjal dan gangguan retina yang berujung pada kebutaan, menyerap anggaran terbesar pada program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah 10,3 juta penderita diabetes. Rentang usia penderita berkisar 20 sampai 79 tahun. Dalam memastikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan mengucurkan bantuan kesehatan yang dibutuhkan penderita diabetes.

Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer (JPKP), dr. Dwi Martiningsih mengungkapkan penyakit diabetes menyumbang biaya pelayanan tertinggi pada BPJS Kesehatan. "Biaya pelayanan tertinggi adalah diabetes melitus sebesar 6,1 triliun rupiah," kata Dwi ketika ditemui GATRA.com di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Senin (1/7).

Melihat tingginya angka penyakit kronis dan katastropik, pihak BPJS terus membenahi layanan pada JKN-KIS. BPJS memberlakukan beragam upaya mulai dari rehabilitasi untuk mencegah penyakit kronis, mengobati penyakit kronis, hingga penanganan terjadinya komplikasi pada penyakit tersebut.

Sementara itu Ketua PERKENI, Prof Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan rata-rata masyarakat Indonesia masih minim informasi tentang penyakit diabetes. Ketut menerangkan ketika seorang penderita diabetes tidak mengetahui penyakit yang ia derita, maka akan besar kemungkinan mengalami komplikasi.

"Penyakit diabetes itu progresif. Kita harus ikuti progresif penyakit itu. Pengobatan dan penanganannya dapat tepat. Sehingga dapat meredam terjadinya penyakit komplikasi," katanya.

Dari ketidaktahuan itu, lanjut Ketut, muncul penyakit komplikasi yang akhirnya memakan biaya besar. Padahal, bila penderita diabetes mengetahui bahaya diabetes maka akan cepat mendapatkan penanganan. Dengan demikian hal tersebut akan menekan biaya yang digelontorkan oleh BPJS.

"Coba bila masyarakat melek akan informasi penyakit diabetes ini. Pastinya mereka lebih peduli dan mendapatkan penanganan lebih cepat. Bila seorang sudah terkena penyakit komplikasi maka yang diobati bukan hanya diabetesnya saja tetapi organ-organ yang lain pun harus ditangani juga," pungkasnya.

1982