Home Gaya Hidup Dua Ekor Kasuari Papua Diamankan BKSDA Jateng

Dua Ekor Kasuari Papua Diamankan BKSDA Jateng

Semarang, Gatra.com - Dua ekor burung kasuari asal Papua diamankan oleh Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah dari Joko Susanto seorang warga Tambakrejo Rt 4 RW 16 Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Selasa (9/7).

Kepala BKSDA Jateng, Suharman, mengatakan,  penyitaan itu dilakukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi adanya perdagangan satwa dilindungi secara ilegal asli Papua tersebut.

 Suharman mengatakan,  yang bersangkutan sebelumnya sudah melakukan konsultasi kepada BKSDA tetapi karena hewan tersebut dilindungi,  Joko disarankan untuk menyerahkan kepada negara. Oleh pihak BKSDA burung Kasuari yang  berumur sekitar 17 tahun tersebut dibawa ke kebun binatang semarang untuk dipelihara.

“Apabila yang bersangkutan berniat untuk breeding atau menangkarkan maka akan dibina kalau memang segala persyaratannya termasuk lokasinya atau tempatnya memenuhi persyarakat” kata Suharman kepada awak media di Semarang, Selasa (9/7).

Suharman mengatakan, apabila  pemilik bernita melakukan breding atau pembiakan  itu tidak masalah, asal persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang dengan mempunyai izin serta tempatnya memenuhi syarat

Saat ini kedua burung itu secara fisik sehat tetapi terkait dengan makanan yang dari limbah itu perlu kajian yang lebih dalam, misalnya menyangkut darah, genetis mungkin ada penyimpangan. “Tetapi saya yakin, pasti ada penyimpangan, walupun sudah beradaptasi dengan kambing dan lingkungan. Dan di Taman Satwa Semarang sudah ada 11 ekor,” katanya.

Burung kasuari  dilindungi sesuai dengan PP Nomor  7 dan turunannya, serta Nomor P.106 / MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 12/201 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Karena itu, kalau mau memeliharanya harus ada izin penakaran, dan izin itu dari Jakarta.

“Jadi, kita hanya merekomendasikan kepada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Konvervasi itu dilematis, yang seharusnya dilepas kealamnya, tetapi karena sudah jinak kasihan,” katanya.

Pemilik Kasuari, Joko Susanto,  dua minggu sebelumnya sudah mengurus  perizinan, tetapi keduluan, masalah itu keburu viral. “Hewan itu dikasih dan apabila dikembalikan tentunya sangat senang karena barang itu barang langka. Saya jamin,  selain saya di bawah saya bisa memberikan makan kasuari  itu. Saya memiliki pakan berlimpah,” kata Joko.

Joko mengaku pakan itu dari sisa restoran dan hotel terutama buah. Kasuari  yang berusia 17 tahun  itu semula beratnya 40 kg tetapi sekarang beratnya sudah naik menjadi 70 kg. “Kami, untuk pakan itu berlimpah sehingga kami tidak mengalami masalah untuk masalah pakan,” katanya

 

2067