Jakarta, Gatra.com – Olahraga futsal berlebihan ternyata bisa menimbulkan radikal bebas dari senyawa malondialdehid (MDA). Berdasarkan penelitian  Ahli Fisiologi Olahraga, Jajat Darajat Kusumah Negara, pola gerak explosive power kemungkinan akan menyebabkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh remaja menjadi meningkat atau disebut stres oksidatif.

“Remaja seringkali tidak terkontrol dengan baik dalam berkegiatan. Sementara, kegiatan atau olahraga yang intensitasnya terlalu tinggi akan menimbulkan radikal bebas. Berupa oksigen yang tidak tereduksi atau tidak mencapai pertukarannya yang justru menyebabkan kekurangan oksigen. Nah, elektron-elektron itulah yang terlempar dan terpasang ke bukan pasangannya, sehingga menjadi radikal bebas,” jelasnya usai sidang terbuka gelar doktor di Imeri FKUI, Rabu (10/7).

Radikal bebas memiliki efek yang buruk antara lain menyebabkan kerusakan deoxyribonucleic acid (DNA)  pada inti sel, kerusakan membran sel, kerusakan protein, kerusakan lipid peroksida dan mempercepat proses penuaan.

Kerusakan lipid peroksida di dalam tubuh, lanjutnya, bisa menyebabkan asam lemak tak jenuh ganda (asam lemak omega-3) terganggu. Sedangkan, asam lemak omega-3 sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pertumbuhan otak.

“Maka, di samping berolahraga, istirahat itu penting untuk regenerasi sel dan eliminasi radikal bebas. Sebab, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk mengeliminer senyawa-senyawa yang tidak baik di dalam tubuh. Sebenarnya tidak hanya futsal, semua olahraga yang dilakukan secara terus-menerus akan menimbulkan radikal bebas,” ucap Ahli Fisiologi Olahraga yang sekaligus merupakan atlet softball.