Mataram, Gatra.com- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, HL Hamdi mengatakan, Nusa Tenggara Barat memiliki potensi pada produksi kelautan dan perikanan. Budidaya laut seperti mutiara, rumput laut, dan keramba terus meningkat.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, saat ini terdapat sekitar 500 ton produksi tuna cakalang yang telah dikirim ke luar daerah (perdagangan domestik) legal. Selain itu, masih banyak produksi kelautan yang terbagi menjadi beberapa kelompok.
“Pembangunan Kelautan dan perikanan di NTB dikelompokkan ke dalam tiga kluster pengembangan. Pengelompokan didasarkan pada pendekatan kewilayahan dan potensi masing-masing kluster,” katanya di Mataram, Kamis (1/8).
Hamdi berujar, kluster itu terdiri dari Minapolitan Lombok dengan lokomotif industri perikanan tangkap lepas pantai, yang berpusat di Teluk Awang. Selanjutnya kluster Minapolitan sumbawa dengan lokomotif perikanan berkelanjutan di Teluk saleh. Terakhir, Minapolitan Bima dengan lokomotif industri garam.
Menurutnya, Minapolitan merupakan sebuah konsep pengelolaan dari hulu sampai hilir. Minapolitan Lombok (Teluk awang), akan dimotori oleh penangkapan ikan lepas pantai.
“Saat ini saja telah beroperasi 40 kapal milik nelayan lokal dan 17 kapal kapasitas 100 GT dari 100 unit yang ditargetkan berasal dari luar daerah”, ujarnya.
