Home Internasional Taliban Ledakkan Bom di Kabul, 14 Orang Tewas

Taliban Ledakkan Bom di Kabul, 14 Orang Tewas

Kabul, Gatra.com - Kelompok ekstremis Taliban kembali melakukan aksi teror dengan meledakkan bom mobil di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, hari ini, Rabu (7/8) saat kota ini sedang berada pada jam sibuk. Insiden ini membuat 14 warga Kabul tewas, dan 145 lainnya mengalami luka-luka. Kebanyakan korban adalah wanita, anak-anak, dan warga sipil.

Serangan Taliban meningkat tak lama setelah kelompok ekstremis ini bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk membahas penghentian konflik di Afghanistan selama hampir 18 tahun. Serangan bom ini adalah salah satu serangan terburuk di Kabul tahun ini. Alhasil, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Afghanistan setelah 20.000 tentara AS dan NATO di negara itu telah kembali.

Associated Press melaporkan mobil yang digunakan dalam aksi teror itu membawa penuh bahan peledak. Belakangan kemudian meledak di pos pemeriksaan keamanan, di wilayah Kabul barat, kata juru bicara kepolisian, Firdaus Faramarz. Taliban mengatakan mereka menargetkan serangan ke pasukan keamanan.

Baca Juga: Wapres JK Bertemu Wakil Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani

"Sebanyak 92 orang yang terluka adalah warga sipil. Empat orang polisi termasuk di antara mereka yang tewas," jelas Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Khoshal Sadat.

Serangan itu terjadi ketika banyak warga Kabul sedang menyambut liburan Idul Adha, yang dimulai hari Minggu. Asap besar membumbung di atas kota. Beberapa bangunan di dekat lokasi pemboman menjadi puing-puing. 

Bahkan ketika pembicaraan damai AS-Taliban berlanjut, Taliban mengatakan akan berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil, namun kenyataannya semakin banyak warga Afghanistan yang terbunuh. PBB mengatakan, jumlah korban sipil tertinggi terjadi di Juli sejak 2017, dengan lebih dari 1.500 orang tewas atau cedera ketika serangan gerilyawan melonjak.

Baca Juga: Bahas Perdamaian, AS dan Taliban Berunding di Doha

Selasa lalu, Taliban memperingatkan warga Afghanistan untuk memboikot pemilihan presiden 28 September mendatang dan menghindari kampanye yang "bisa menjadi target potensial." Pemungutan suara telah ditunda selama berbulan-bulan karena masalah keamanan dan organisasi.

Taliban telah melakukan serangan hampir setiap hari terhadap pasukan Afghanistan. Kelompok ini mengatakan perang akan terus berlanjut selama pasukan AS dan NATO masih di Afghanistan.

 

Sumber:

 

https://www.apnews.com/2004e57a8b664514bbcd8a12479036e3

84