Home Milenial Persoalan Kualitas Udara Jakarta, P3KLL: Perlu Data Valid

Persoalan Kualitas Udara Jakarta, P3KLL: Perlu Data Valid

Serpong, Gatra.com - Menanggapi persoalan kualitas udara di Jakarta, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Herman Hermawan mengatakan perlu untuk perhatikan kevalidan data yang berasal dari stasiun pemantau harus dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai hal pertimbangan.
 
"Persoalan kualitas udara di Jakarta yang harus diperhatikan adalah peralatan atau stasiun pemantau yang digunakan. Oleh karenanya, data yang dihasilkan harus dapat dipertanggungkawabkan secara ilmiah di mana peralatan harus dikalibrasi dan lokasi serta cara sampling mengikuti metode standar yang ditetapkan," katanya saat ditemui Gatra.com dalam Festival Tropical Forestry and Environment Research di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, Serpong, Tangerang, Selasa (13/8).
 
Menurut Herman, apabila alat pengukur kualitas udara diletakkan di lokasi padat lalu lintas, maka data yang diperoleh adalah kondisi dari zat pencemar. Selain itu pula, proses penanganan permasalahan pencemaran udara tidak dapat dilakukan satu pihak tetapi juga perlu sinergi dan koordinasi dengan pihak lainnya.
 
"Kalau alat pemantau diletakkan di daerah padat aktivitas, pasti yang muncul adalah kondisi zat pencemar yang tinggi karena berdekatan dengan sumber pencemar. Kemudian juga masalah pengendalian pencemaran tidak mungkin bisa dilakukan satu pihak saja, perlu koordinasi dan sinergi agar semuanya berjalan dengan efektif," katanya.
 
Terkait dengan itu, Herman mengatakan P3KLL bekerja sama dengan Pusat Sain dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menggunakan peralatan Gent Stack Filter Unit Sampler untuk pemantauan kualitas udara ambien.
 
Lanjutnya, alat tersebut tidak hanya memantau kualitas udara saja namun juga menentukan karakteristik komposisi kimia yang terkandung pada partikulat udara lebih detail.
147