Home Milenial Seribu Harapan Persit Korem 032/WB untuk Kepulauan Mentawai

Seribu Harapan Persit Korem 032/WB untuk Kepulauan Mentawai

Padang, Gatra.com - Ada seribu harapan untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari Korem 032 Wirabraja, lewat pelepasan 1.000 lampion dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-74, yang dipusatkan di Dermaga Tuapejat, KM 0, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 032 PD I/BB, Mia Kunto Arief Wibowo mengatakan, pelepasan seribu lampion adalah bentuk seribu harapan Korem 032 Wirabraja untuk kesejahteraan masyarakat Mentawai.

"Memilih Mentawai sebagai tempat pelepasan seribu lampion karena Kepulauan Mentawai berada dalam kepulauan terluar yang masih berstatuskan daerah 3T," ujar Mia di Padang usai serah terima jabatan di Kodim 032 Wirabraja Padang, Rabu (21/8).

Selain itu, lanjut dia, alasan lain memilih Kepulauan Mentawai karena daerah tersebut berada dalam garis rawan terjadi bencana seperti gempa besar (megathrust). Tentunya butuh sosialisasi kesiapan menghadapi jika terjadi bencana.

"Karena kami juga melakukan sosialisasi dan membagikan peralatan sekolah untuk anak-anak dan bahan pokok makanan kepada masyarakat setempat. Kami juga mengapreasi ibu-ibu Persit di Kodim Mentawai yang setia mendampingi suaminya bertugas di Mentawai," sebut dia.

Menurutnya, Hari Kemerdekaan Indonesia adalah saat yang tepat bagi masyarakat dan anak-anak untuk sama-sama kembali memompa semangat untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air.

Dia berharap, Kepulauan Mentawai kedepannya bisa lebih maju lagi kedepannya, baik pendidikan maupun kesehatan."Dalam kunjungan kami di Desa Adat Pulau Sikabaluan, Siberut Utara, kami menemukan banyaknya anak-anak yang mengalami stunting, serta belum tersentuhnya secara rutin pelayanan kesehatan," ungkapnya.

Menurut keterangan istri Danrem 032/Wirabraja ini, suku di daerah Sikerei ini dihuni sekitar 80 kepala keluarga. Kondisi kesehatan di daerah itu sangat memprihatinkan, dan kasus stunting bagi bayi atau balita masih tinggi.

Kasus kesehatan ini, karena kurangnya pengetahuan orang tua di sana dan bidan di sana cuma satu orang. "Kondisi di sana sangat memprihatinkan, ini tanggungjawab kita bersama," ujarnya.

Selain itu, dari segi pendidikan di daerah pedalaman Mentawai masih sangat ketertinggalan. Mirisnya lagi, di daerah pedalaman Sikerei hanya ada satu sekolah dasar, dengan tenaga pengajar satu guru sekolah pula. 

"Sangat miris kondisi di sana. Selama ini kita beranggapan Mentawai sudah pulih semua, padahal masih banyak daerah yang belum tersentuh oleh pemerintah,"" sebut istri Danrem 032/Wbr itu.

Ia sangat berharap, semakin banyak generasi muda di Sumbar yang mau mengabdi di daerah Sikerei. Tujuannya, agar bisa memulihkan kondisi di Mentawai, baik dari segi pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga ekonomi.

327