Barcelona, Gatra.com - Mantan penyerang timnas Brazil, Ronaldinho mengungkap keputusan terbesar dalam karir sepakbolanya. Ia blak-blakan bahwa hampir saja bergabung dengan Manchester United. Setan merah tentu saja merupakan raksasa sepakbola pada tahun 2003, ketika Sir Alex Ferguson masih aktif melatih saat itu. Dan percaya atau tidak, legenda Brasil itu mungkin bermain untuk mereka.
Ronaldinho adalah pemain yang setia kepada Barcelona dan Brazil. Dia hampir saja bergabung dengan Manchester United pada tahun 2003, pria itu sendiri telah menjelaskan.
“Saya hampir pergi ke United. Itu adalah masalah 48 jam, tetapi Sandro Rosell (kandidat untuk presiden Barcelona pada saat itu) memberi tahu saya sebelum saya menerima tawaran tersebut, 'Jika saya menjadi presiden Barca, maukah Anda datang?'" ucapnya menirukan Sandro.
"Saya bilang iya. Itu hanya masalah detail dengan United ketika Rosell memanggil saya untuk mengatakan bahwa saya akan menentukan pilihan. Saya berjanji akan bermain di Barca, dan itu adalah negosiasi cepat. Saya mengatakan kepada Inggris bahwa saya memilih Barca. Itu pilihan yang tepat, Brasil selalu mencintai Barcelona. Kami punya cerita di sana, ”kata Ronaldinho kepada FourFourTwo seperti dikutip dari foxsportasia.
Bertepatan dengan 2003, maka akan teringat kejadian pada tahun yang sama ketika David Beckham meninggalkan Manchester United ke Real Madrid. Tampak jelas bahwa Sir Alex Ferguson menginginkan nama besar untuk masuk ke pintu Old Trafford.
Tapi Ronaldinho lebih menyukai Barca, dan sisanya adalah sejarah. Pemain yang tergabung dalam skuad juara Piala Dunia 2002 ini kemudian mengungkapkan beberapa detail tentang kepindahannya ke AC Milan di kemudian hari, dan mendiskusikan rumor tentang keretakan dengan Lionel Messi.
"Saya ingin mengikuti jejak (Frank) Rijkaard, yang adalah pelatih saya dan mengatakan hal-hal hebat tentang Milan," ungkap Ronaldinho.
Menurutnya ia punya pilihan untuk beberapa klub namun setelah dari Barcelona ia memilih AC Milan. Lalu masalah dengan Messi ia membantah itu, sebagai senior, ia mengingat bahwa ia harus bisa seperti Ronaldo de Lima, mantan kompatriotnya di Brasil yang bisa memberikan contoh positif.
“Saya punya pilihan lain, tetapi saya lebih suka bermain di sana. Hal-hal tentang Messi tidak benar. Orang seharusnya tidak percaya semua yang dibacanya. Saya selalu berusaha untuk memberikan pengaruh yang baik kepadanya, seperti yang dilakukan Ronaldo untuk saya. Saya merasa disambut oleh Ronaldo dan ingin melakukan hal yang sama untuk Messi. Kami tinggal di jalan yang sama dan memiliki hubungan yang baik dengan Messi dan keluarganya. Di sana, saya sudah tahu dia lebih baik dari saya,” tambah mantan pemain AC Milan itu.
