Home Gaya Hidup Mengenal Dharmasraya Lewat Festival Pamalayu

Mengenal Dharmasraya Lewat Festival Pamalayu

Padang, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat mengenalkan sejarah Kabupaten itu lewat Festival Pamalayu yang diselenggarakan selama lima bulan dengan puncak kegiatan pada 7 Januari 2020.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, festival ini ingin mengembangkan nilai-nilai persatuan dan persahabatan antar Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Dharmasraya.

Nilai-nilai kebaikan terus berlanjut hingga ke masa Islam dengan eksistensi beberapa kerajaan di Dharmasraya yang masih hidup hingga kini, ujar Sutan Riska di Dharmasraya.

Terkait pemilihan waktu agenda kolaborasi Pemkab Dharmasraya dengan Langgam Institute tersebut, Sutan Riska menuturkan, tanggal 22 Agustus sebagai bentuk pengingat peristiwa Ekspedisi Pamalayu.

Sementara penutupan atau puncak acara pada tanggal 7 Januari 2020, sebagai hari ulang ke-16 kabupaten yang diresmikan pada 7 Januari 2004, ucapnya.

Festival Pamalayu, adalah agenda perdana yang diselenggarakan Pemkab Dharmasraya secara besar-besaran dalam waktu panjang, dengan menu diskusi, melibatkan masyarakat serta atraksi di alam Dharmasraya, yang muaranya adalah destinasi.

Festival Pamalayu akan dimulai pada 22 Agustus di Museum Nasional, Jakarta, tempat disimpannya Arca Amogaphasa dan Bhairawa dari Dharmasraya. Pada tempat yang sama juga akan digelar Seminar Nasional bertajuk Menyingkap Tirai Dharmasraya. Seminar yang dibuka oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska.

Puncak Festival pada 7 Januari 2020 di Dharmasraya bertepatan pada Hari Ulang Tahun daerah  berjulukan Ranah Cati Nan Tigo itu Ke-16 tahun. Meskipun usianya tergolong sangat muda, namun jauh ratusan tahun sebelumnya, nama Dharmasraya sudah ada dalam berbagai catatan sejarah.

Salah satu catatan sejarah yang mematri nama Dharmasraya adalah Arca Amogaphasa yang saat ini disimpan di Museum Nasional bersama Arca Bhairawa. Keduanya ditemukan di  Dharmasaya sebagai bukti sejarah besar di masa lalu. Selain berbagai termuan artefak kuno serta bekas candi di beberapa tempat, antara lain di situs Padang Roco dan Pulau Sawah.

724