Jakarta, Gatra.com - Perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Mozambik siap ditandatangani dalam waktu dekat ini. PTA ini diharapkan pintu masuk lebih banyak lagi ekspor produk Indonesia ke Afrika.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus menilai langkah Kementerian Perdagangan membuka pasar baru yaitu Afrika sudah tepat. Hal itu akan meningkatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi sangat perlu meningkatkan ekspor, khususnya ke berbagai daerah atau negara yang selama ini belum kita optimalkan market-nya oleh Indonesia, seperti Afrika,” ujar Heri kepada wartawan, Kamis (22/8).

Selain pasar yang besar, banyak negara di Afrika sedang berproses menjadi negara lower middle income dari lower income. Sehingga Afrika membutuhkan produk-produk kebutuhan dasar seperti pakaian, pangan, dan obat-obatan lebih banyak lagi.

Meski demikian, Indonesia harus cerdik dalam memproses perjanjian dagang dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional seperti Afrika. Salah satunya dengan melobi negara mitra dagang menurunkan atau bahkan menghilangkan tarif dagang.

Jika produk Indonesia terbebas dari berbagai hambatan dagang seperti tarif maupun non-tarif, keberadaan produk Indonesia akan lebih kompetitif dibandingkan produk negara lain yang juga diekspor ke Afrika.

“Kita berdagang di salah satu negara tujuan, tentu kita punya saingan sehingga produk kita harus lebih kompetitif dibanding saingan-saingan kita, sebut saja ada Cina dan Vietnam,” pungkas Heri.