Home Teknologi Kemenristekdikti Tingkatan Inovasi Teknologi di Daerah

Kemenristekdikti Tingkatan Inovasi Teknologi di Daerah

Denpasar, Gatra.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan, penyelenggaraan Hari Kebangkitan Teknologi (Hakteknas) ke-24 tahun 2019 sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya.

Nasir menyampaikan, Hakteknas tahun ini diselenggarakan di daerah, yakni di Bali mulai dari tanggal 25 hingga 28 Agustus bukan di Jakarta. Penyelenggaraan tersebut atas respons posotif masyarakat daerah terhadap kemajuan inovasi teknologi seperti di Solo, Riau, Papua, Makasaar, dan Bali.

Baca juga: Hakteknas 2019, Kemenristekdikti Dorong Ekosistem Startup di Indonesia

Selain itu, lanjut Nasir, penyelenggaraan Hakteknas juga merupakan langkah positif dalam mendorong perekonomian Indonesia berbasis teknologi ke depan di suatu daerah.

"Kami coba dorong inovasi teknologi di daerah. Nah, alhamdulillah gairahnya sepertinya saat ini sudah muncul. Diharapkan dengan banyaknya teknologi inovasi di daerah, maka muncul juga perekonomian yang tumbuh berbasis teknologi ke depan. Itu yang diharapkan," Kata Nasir saat membuka salah satu kegiatan Hakteknas yaitu Ritech Expo di Lapangan Puputan, Bali, Minggu (25/8).

Baca juga: Menristekdikti: 2020 Target Produksi 10 Ribu Motor Listrik

Nasir menambahkan, dengan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Iptek bisa mewadahi para inventor. Karena di sana ada Litbang Jirap (penelitian, pengkajian, dan penerapan teknologi) untuk menghasilkan inovasi dan invensi. Dengan adanya UU tersebut, salah satu yang bisa diinisiasi adalah penelitian bernilai ekonomis.

"Penelitian bernilai ekonomis, ada banyak. Mulai dari besar, sedang, dan kecil. Contoh yang besar, bagaimana minyak sawit bisa dijadikan bahan bakar minyak, seperti solar dan avtur. Kalau bisa diselesaikan dalam dua tahun ke depan, kita tidak impor BBM. Kita bisa hemat 17,6 miliar dolar atau Rp 250 triliun," ujar Nasir.

147