Home Milenial Wapres Sebut Inovasi Harus Miliki Nilai Komersial

Wapres Sebut Inovasi Harus Miliki Nilai Komersial

Denpasar, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan, ilmu pengetahuan, riset yang dapat memberikan nilai yang lebih baik daripada sebelumnya, memberikan efisiensi, biaya lebih, atau waktu yang lebih cepat, lebih besar produktifitasnya maka itulah sebuah inovasi. 

“Suatu inovasi hanya bisa bermakna apabila dapat dikomersialkan. Tak ada negara maju tanpa ini. Kalau inovasi tidak bisa komersial dan dipasarkan, hanya akan memenuhi lemari lemari buku tempat kita menulisnya,” kata Wapres Jusuf Kalla pada puncak  Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 24, Rabu (28/8).

Dikatakan, pentingnya kerjasama, antara akademisi universitas dan para pengusaha agar memiliki nilai komersial.
 
“Kita tak bisa maju dengan upacara seperti ini saja. Kadang-kadang kita cepat puas dengan datang ke acara seperti ini saja. Kita lupa ke lab, banyaknya ke acara, ke resepsi. Padahal kemajuan itu ada di lab, bukan di upacara,” katanya.

Wapres mengingatkan pentingnya nilai komersial dalam berinovasi. Ia menceritakan bahwa peringatan Hakteknas dimulai pada saat terbangnya CN 250, yang kemudian sampai sekarang tidak di produksi lagi.

“Itu juga mungkin bahwa apapun yang kita buat selama tidak bisa di komersialkan, tidak mempunyai makna yang besar untuk kita semua ini,” katanya.

Wapres Jusuf Kalla pada puncak  Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 24, Rabu (28/8). (Dok Setwapres/re1)

Wapres pun tak lupa menyampaikan penghargaan dan mengucapkan selamat kepada penerima Anugerah Iptek dan Inovasi 2019.
 
Sebelumnya Menristek Dikti Mohamad Nasir melaporkan bahwa saat ini telah hadir kurang lebih sekitar 2000 undangan stake holder inovasi dari seluruh Indonesia, yang turut memeriahkan Hakteknas ke 24 yang dipusatkan di kota Denpasar Bali 

Nasir mengungkapkan bahwa hakekat peringatan Haktenas  adalah menghargai upaya dan kreativitas seluruh komponen bangsa dalam menguasai memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan inovasi sebagai penggerak utama pembangunan nasional. 

“Serta sarana koordinasi kolaborasi dan Sinergi antar pemangku kepentingan nasional dan daerah dalam meningkatkan semangat dan kreasi dan budaya berinovasi, agar tetap aktif dan berkontribusi dalam dinamika perkembangan global yang terjadi pada saat sekarang,” katanya.

134

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR