Jakarta, Gatra.com - Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo mengungkapkan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan kejadian bencana paling dominan sepanjang Agustus 2019.

"Insiden ini dipicu cuaca kering yang masih akan berlangsung hingga Oktober nanti," ujar Agus Wibowo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (30/8).

Petugas Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Adi Ripaldi mengatakan sebanyak 97% wilayah zona musim Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

"Kemungkinan musim hujan di Jawa bagian barat akan terjadi pada akhir Oktober, sedangkan wilayah lain pada November hingga Desember," ujar Adi Ripaldi.

Agus menambahkam kemarau masih harus terus diwaspadai mengakibatkan potensi karhutla yang meluas khususnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN, Indah Prasasti mengatakan indikator kemudahan kebakaran pada beberapa wilayah di Indonesia perlu mendapatkan perhatian.

"Provinsi yang masih perlu menjadi perhatian dalam penangangan karhutla adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah," ujar Indah.

Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG), Haris Gunawan mengungkapkan bahwa Karhutla terjadi akibat lahan gambut tidak terbasahi dengan baik sehingga mudah terpicu kebakaran.

"Bicara gambut bicara air, sebab kebakaran dicek pasti air ada masalah. Kemudian tentang sumber air, di lahan gambut sumber air di kubah, bagaimana kubah di gambut kita? sudah banyak termanfaatkan (konsesi)," kata Haris.