Home Gaya Hidup Melongok Masjid Terbesar Sumatera di Batam

Melongok Masjid Terbesar Sumatera di Batam

Batam, Gatra.com -  Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menggesa penyelesaian tahap akhir pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji, Batam. 

Setelah diresmikan, masjid itu rencananya akan menjadi salah satu objek wisata religi di Kota Batam. 

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, atau yang biasa disebut Masjid Agung II itu, digadang-gadang sebagai masjid terbesar di Provinsi Kepri, bahkan di Pulau Sumatera. 

Sebab, masjid itu dibangun di atas lahan seluas 57.114 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 41.422 meter persegi.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi terus mengontrol progres pembangunan fisik masjid itu hingga tahap penyelesaian. Menurut dia, masjid yang mengadopsi arsitektur Masjid Nabawi di Madina, Arab Saudi itu akan bisa menampung 25 ribu jamaah.  

"Nanti setelah diresmikan pada tanggal 20 September 2019, diharapkan keberadaan masjid ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Kecamatan Batuaji dan Kecamatan Sagulung, Batam,” katanya kepada Gatra.com, Sabtu (31/8). 

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar mengatakan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah sengaja dibangun dengan desain perpaduan antara ornamen Arab dan Melayu. 

Pembangunan masjid yang menghabiskan duit sekitar Rp260 miliar ini dilakukan oleh PT Adhi Karya yang melibatkan konsultan pengawas PT Yodya Karya.

"Sejauh ini proses penyelesaian sudah mencapai 80 persen," katanya.

Jika Anda kebetulan bertandang ke komplek masjid ini, ornamen-ornamen mulai terpasang. Lihat saja tulisan Sultan Mahmud Riayat Syah yang dipasang menyerupai penulisan dalam bahasa Arab. 

Tulisan nama masjid itu pun ditempel pada dinding bermotif corak melayu. Bagian bawahnya juga terdapat kolam yang menampung aliran air dari atas tulisan.

"Di lokasi itu bisa menjadi tempat swafoto bagi para pengunjung. Keramik masjid pun sudah selesai dipasang, hanya perlu penghalusan. Pekerjaan lain yang sedang dilakukan adalah pemasangan plafon ruang sholat utama, termasuk sound system," terang Suhar.

Lebih jauh Suhar mengurai, saat ini pekerjaan yang tersisa adalah pembuatan menara, pemasangan kaca, dan penyelesaian menara pandang. 
Dengan kubah berukuran 46,42 meter berlukiskan ornamen melayu, masjid ini pun semakin menunjukkan kedekatan hubungan islam dengan bangsa melayu.

"Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki kubah utama terbesar di Indonesia, bentangannya mencapai 63 meter. Kubah ini menutupi ruang sholat utama. 

Sebetulanya masjid ini punya 3 kubah. Selain kubah utama tadi, ada juga kubah gendong dan kecil. Kubah gendong empat unit berukuran 13,5 meter, dan kubah kecil empat unit berukuran 10,64 meter.

Bagian utama masjid dibangun tanpa kolom, dengan konstruksi space frame," terangnya. Sementara ruang sholat utama berukuran 3.969 meter persegi dengan kapasitas 5.555 jamaah. 

Untuk area payung membrane memiliki luas 5.832 meter persegi dengan kapasitas 8.100 jamaah. Membrane berukuran 25×25 meter dengan tinggi 17 meter terpasang delapan unit. 

Menara utama memiliki tinggi 99 meter yang mengambil makna filosofis Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah. Menara ini memiliki 21 lantai dan menara pandang dengan tinggi 64,5 meter. 

Selain itu juga disediakan satu titik pandang untuk melihat sekeliling Batam yang berada di lantai 16. Untuk memanjakan jamaah maupun pengunjung, juga disediajan lift untuk akses menuju lantai atas.

Lantas masjid ini juga memiliki koridor lantai dasar bagian depan dengan luas 2.087 meter persegi dan bagian belakang seluas 3.051 meter persegi. 

Area wudhu pria dan wanita masing-masing 30 unit terletak di lantai dasar. Untuk WC di lantai dasar. Untuk pria dan wanita masing-masing lima unit. 

Selain di lantai dasar, tempat wudhu pria dan wanita ada juga di bagian basement (sisi kiri) masing-masing 89 unit. 

Untuk lokasi parkir, basement mampu menampung 308 unit mobil dan 331 unit motor. Di halaman masjid area parkir tersedia untuk 10 unit bus, 105 mobil, dan 107 unit motor.

Suhar menjelaskan, pekerjaan yang sedang berlangsung saat ini sudah masuk tahap finalisasi. Seperti pengecatan dinding, pemasangan marmer lantai, GRC, ornamen-ornamen lainnya. 

GRC (glassfibre reinforced concrete) adalah material komposit campuran beton dan serat kaca. Material ini dibentuk dengan motif melayu. Untuk cat dinding dan GRC dibuat berwarna putih, marmernya dari batu warna krem. Balok-balok di atas yang bermotif lebah bergayut juga putih. Dipilih warna putih karena putih itu suci, bersih.

Yang berwarna hanya di bagian dalam kubah. Bagian dalam kubah dicat juga dengan motif melayu. Tapi diberi warna yang khas dengan nuansa melayu; kuning, hijau, biru. 

10660