Home Politik Nasdem Lirik Bupati dan Menantu Presiden Untuk Medan

Nasdem Lirik Bupati dan Menantu Presiden Untuk Medan

Medan, Gatra.com - Partai Nasdem menunjukkan keseriusan menghadapi agenda Pilkada Medan 2020 mendatang. Sejumlah nama yang dianggap potensial mulai dilirik. Mulai dari Bupati hingga menantu orang nomor satu di Indonesia.

Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar mengungkapkan ada 4 nama yang telah mereka persiapkan untuk Pilkada Medan. Dua nama berasal dari kalangan internal partai dan 2 nama lainnya yakni dari kalangan eksternal.

Baca Juga: Surya Paloh Hadiri Kampanye Akbar di Medan, Nasdem Sumut Yakin Elektabilitas Naik

"Kalau dari internal kita punya Bahitar Sibarani, Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) yang juga Ketua DPD Nasdem Tapteng. Kedua, Afif Abdillah, ketua DPD Nasdem Medan," ujar Iskandar saat acara Rakorwil Nasdem Sumut, di Medan, Jumat (6/9).

Sedangkan, dari kalangan eksternal, disebut Iskandar ada nama Bobby Nasution yang juga menantu Presiden Jokowi dan Dzulmi Eldin, wali kota petahana. "Tapi, kabarnya tidak dia (Eldin) tidak maju. Kami sih masih berharap dia untuk maju," bebernya.

Baca Juga: KPU Tetapkan 100 Anggota DPRD Sumut Periode 2019-2024

Partai Nasdem sendiri hanya memiliki 4 kursi di DPRD Medan. Untuk bisa mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain. Minimal jumlah partai atau gabungan partai politik harus memiliki 10 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon di Pilkada Medan.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem, Martin Manurung menyebut berdasarkan hasil Pemilu serentak 2019, Partai Nasdem telah bertransformasi menjadi partai elit. "Ingat, saat ini Nasdem bukan lagi partai kecil. Tapi, belum jadi yang nomor 1,2 atau 3. Namun, Nasdem sudah nomor 4, artinya sudah 5 besar," katanya.

Baca Juga: MK Tolak Gugatan Partai Nasdem Kota Siantar

Oleh karena ini, Martin berpesan agar caleg terpilih untuk tidak lupa dengan partai. Sebab, Nasdem yang menjadikan caleg terpilih duduk sebagai anggota dewan. "Kalau sudah duduk jangan sor sendiri atau (S2). Karena berangkat dari partai, makanya harus bergotong royong," ungkapnya.

Membesarkan partai, kata dia, bukan hanya menjadi tanggungjawab dari pengurus partai. Perlu peran dari semua pihak termasuk caleg terpilih. "Beban (membesarkan partai) bukan milik ketua atau salah satu tokoh, tapi karena rumah kita bersama, mari kita jaga agar partai lebih besar kedepannya," urainya.

Maka dari itu, Martin menyebut kinerja anggota dewan periode 2019-2024 akan tetap dimonitor.

Reporter: Putra TJ

570