Home Kesehatan ISPU Tidak Sehat, DLH Muaro Jambi Sarankan Siswa Diliburkan

ISPU Tidak Sehat, DLH Muaro Jambi Sarankan Siswa Diliburkan

Muaro Jambi, Gatra.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muaro Jambi menyarankan agar anak PAUD, TK dan anak Sekolah Dasar (SD) dari kelas satu hingga kelas tiga untuk diliburkan. Saran ini disampaikan DLH Muaro Jambi atas pertimbangan adanya peningkatan jumlah titik panas dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Muaro Jambi.

"Hari ini kita telah menyurati Dinas Pendidikan Muaro Jambi. Surat itu berisi imbauan agar anak sekolah diliburkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muaro Jambi, Firmansyah, kepada Gatra.com, Selasa (10/9).

Firman mengatakan, ISPU Kabupaten Muaro Jambi beberapa hari terakhir fluktuatif dan cenderung meningkat. ISPU berada pada angka 64 - 94. Khusus untuk daerah-daerah perbatasan dan desa yang berdekatan dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), angka ISPU diprediksi di atas 100.

"ISPU di daerah Sengeti sudah berada di angka 94. Kalau di daerah yang dekat dengan karhutla, ISPU-nya sudah pasti di atas 100 atau dalam kategori tidak sehat," ujarnya.

Firman menyebut, ada lima kecamatan di Muaro Jambi yang wilayah desanya terjadi kebakaran lahan serta terdampak kebakaran karhutla dari Kabupaten dan Provinsi tetangga. Lima kecamatan itu adalah Kecamatan Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Sungai Gelam dan Maro Sebo.

"Khusus untuk lima kecamatan ini, kita sarankan betul agar Dinas Pendidikan Muaro Jambi segera meliburkan siswa. Soalnya, ISPU di lima kecamatan ini sudah tidak sehat," kata Firman.

Baca Juga: Asap, Warga Batanghari Diminta Kurangi Aktivitas Luar Rumah

Firman menyebut, daya tahan tubuh anak PAUD, TK dan anak SD kelas satu hingga kelas belum kuat. Anak-anak seusia itu masih sangat rentan terkontaminasi kuman akibat debu dan asap.

"Untuk memperkecil risiko sebagai solusinya harus diliburkan," ujarnya.

Selain itu, Firman turut menyarankan agar mengurangi aktivitas di luar rumah, banyak mengonsumsi air putih dan selalu memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah. Saran itu disampaikan Firman terlebih karena kondisi kemarau dan karhutla hingga saat ini belum tertangani sebagaimana mestinya.

620