Jakarta, Gatra.com - Ketika anak tidak mengalami perkembangan yang sama dengan anak seusianya, orang tua tentu akan merasa cemas. Apalagi, jika masalah ini menyangkut kemampuan berkomunikasi. Salah satu gangguan komunikasi pada anak adalah gangguan keterlambatan bicara atau speech delay.
Gangguan ini terjadi jika seorang anak belum dapat berbicara sesuai kemampuan di usianya. Menurut dokter spesialis anak, dr.Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH penyebab speech delay bisa dari banyak faktor.
"Bisa karena pada saat kehamilan, atau habis itu kejang, bisa juga faktor keturunan. Bisa karena under stimulation. Kalau sekarang juga kebanyakan under stimulation, anak-anaknya tidak distimulasi dengan baik dan benar," ujarnya di Gedung IMERI FKUI, Jakarta, Minggu (15/9).
Menurut Bernie, stimulasi sangat berperan dalam perkembangan anak. "Sayangnya banyak orang tua sekarang suka ngasih gadget ke anak, padahal memberi stimulasi lebih penting. Mengajak anak berkomunikasi jauh lebih baik ketimbang memberinya gadget," tambahnya.
Lebih lanjut Bernie mengatakan, normalnya anak berusia 1 tahun sudah bisa mengucapkan 1 kata, sementara anak berusia 2 tahun mampu mengombinasikan 2 kosa kata.
Jika menunjukkan gejala speech delay, Bernie menyarankan para orang tua agar melakukan screening pada anak.
"Kalau memang jauh terlambatnya, harus diterapi. Tapi kalau misalnya, tidak terlalu jauh, orang tuanya harus bisa memberikan stimulasi kepada anak. Stimulasinya harus dibenerin dulu. Lebih baik discreening, supaya tahu sebab pastinya. Jangan-jangan dia ada gangguan autisme, atau bahkan tuli, itu juga bisa," pungkasnya.
