Home Kesehatan Mendes Soal Karhutla: Negara Lain Jangan Cuma Menyalahkan

Mendes Soal Karhutla: Negara Lain Jangan Cuma Menyalahkan

Sleman, Gatra.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meminta negara-negara yang satu kawasan dengan Indonesia bekerjasama menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Saya jengkel karena negara-negara lain justru menyalahkan Indonesia soal kebakaran hutan. Padahal negara-negara tersebut selama 11 bulan menikmati oksigen gratis dari Indonesia," ujar Eko usai menjadi pembicara dalam Kongres Nasional Transmigrasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/9).

Eko mengatakan, semestinya kebakaran ini menjadi tanggung jawab bersama. Pasalnya, negara-negara lain di sekitar hutan Indonesia juga memperoleh keuntungan dari keberadaan hutan itu. "Bantu dong, jangan cuma menyalahkan saja," ujarnya.

Apalagi, kata Eko, sejumlah perusahaan dari negara-negara tersebut diketahui menjadi biang kerok kebakaran hutan, sehingga mereka juga harus ikut bertanggungjawab. "Saya enggak mau menyebut negara mana lah, tapi benefitnya kita rasakan bersama. Gratis. Kalau susah ya, kita tangani bersama dong. Jangan salah-salahan," ujarnya.

Sebagai Menteri Desa, Eko mengonfirmasi sebenarnya banyak desa yang terdampak kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Namun jumlah detail desa terdampak tersebut, Eko bilang tidak tahu.

"Ya lumayan banyak (desa terdampak). Kami sudah mengizinkan penggunaan dana desa untuk penanganan kebakaran. Penanganan kebakaran enggak harus memadamkan. Kita sudah memiliki kerjasama dan program melalui model 'Desa Mandiri Peduli Api' supaya masyarakat diberikan ruang pekerjaan," katanya.

Menurut dia, program yang menggandeng pengusaha itu memberi kesempatan ke masyarakat desa untuk memperoleh pekerjaan dan berpendapatan yang layak. Dengan begitu, masyarakat desa diharapkan tidak tergiur ketika dibayar pihak untuk membakar hutan.

"Program ini sudah berjalan sejak 2017 lalu. Tapi sekarang kita seperti kecolongan lagi. Segera kami evaluasi model ini di daerah yang belum ikut model ini supaya dipercepat untuk model ini," ujarnya.

 

132