Home Politik Habitat Harimau Sumatera Rusak, Jumlahnya Sulit Dipastikan

Habitat Harimau Sumatera Rusak, Jumlahnya Sulit Dipastikan

Medan, Gatra.com - Habibat Harimau Sumatra di gugusan Bukit Barisan, Sumatera semakin terancam dan rusak. Hal itu disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia. Seperti pembukaan lahan dan aktivitas industri lainnya.

Hal tersebut dipaparkan oleh Yayasan Sintas Indonesia, Hariyo Wibisono saat launching program Pelaksanaan Survey Okupansi Harimau Sumatra yang digelar Balai Besar KSDA Sumut, Jalan SM Raja, Medan, Rabu (18/9).

Baca Juga: KKH Ajak Stakeholder Berbagi Ruang dengan Harimau Sumatera

"Tidak ada jumlah yang pasti berapa Harimau Sumatera yang tersisa. Kita hanya bisa mendeteksi apakah trendnya menurun atau stabil. Tapi kalau dilihat dari kerusakan habitatnya, mungkin semakin menurun," katanya.

Hariyo menambahkan, jika ada lembaga yang melansir jumlah Harimau Sumatera saat ini, harus benar-benar dari hasil metode yang tepat. Jangan mengarang, karena itu berbahaya bagi upaya konservasi, katanya.

Baca Juga: Gubernur Sumbar: Lestarikan Harimau Sumatera

Dijelaskannya, habitat Harimau Sumatra yang ada di Sumatra antara lain berada di hutan Leuser, Batang Gadis, Batang Hari, Rimbang Baling, Kerinci, Batang Toru, Pasaman, Bukit 12, Kampar dan sebagainya. Namun, sambung Hariyo, jumlah pastinya hanya bisa diprediksi berdasarkan jejak yang terpantau. Itupun tidak bisa akurat.

"Tidak mungkin bisa terpantau, karena luasnya wilayah jelajah harimau itu. Biayanya juga sangat mahal, termasuk untuk membeli peralatannya," katanya.

Menurut Hariyo, bukan soal jumlah yang paling penting, namun pemantauan habitat harimau di berbagai wilayah. Kalau habitatnya rusak, kecenderungan populasi harimau juga pasti menurun.

Baca Juga: Harimau Berkeliaran di Pasaman Kembali ke Hutan

"Itulah yang kami lakukan. Pemantauan hanya di titik tertentu yang benar-benar dipastikan habitatnya, sedangkan di wilayah sekitarnya, hanya berdasarkan pengamatan kasat mata dari jejak yang ditinggalkan harimau," jelasnya.

Reporter: Jones

359