Home Kesehatan Kota Bula Tertutup Kabut Asap

Kota Bula Tertutup Kabut Asap

Ambon, Gatra.com- Sejak pagi hingga siang hari tadi, aktivitas warga di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), terganggu dengan munculnya kabut asap, Jumat (20/9/2019)

Selain mengganggu pernapasan, jarak pandang warga pun terbatas. Ini diduga akibat sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi pada Kamis malam (19/9/2019).

Kepala BPBD Kabupaten SBT Usman Keliobas mengaku terjadinya kabut asap, tapi tidak bertahan lama. Hingga sore tadi, kondisi udara di daerah penghasil minyak tersebut sudah kembali normal.

Keliobas menduga munculnya kabut asap yang menutup langit Bula, Ibukota SBT ini, akibat sisa kebakaran atau bara api yang membakar batang-batang pohon.

"Kabut asap tadi pagi. Dia (kabut asap) turun mungkin sisa sisa kebakaran semalam. Tapi bukan kebakaran ilalang. Ilalang sudah habis. Tapi dia kena kayu-kayu," kata Keliobas kepada Gatra.com, sore tadi.

Kabut asap memenuhi langit Bula diduga karena terjadi kelembaban udara pada malam hingga pagi hari tadi.

"Ini sisa sisa kebakaran di hutan belakang PT Karlez dan pemancar RRI. Tapi agak panas, siang tadi, sudah berkurang dan sampai sore ini sudah mulai normal. Memang pagi tadi jarak pandang agak dekat juga," terangnya.

Dia mengaku, pihaknya hari ini telah melaksanakan rapat pembentukan tim terpadu bersama TNI/Polri, tagana dan OPD-OPD terkait lainnya untuk mengantisipasi karhutla.

"Satgasnya sudah siap. Saat ini kita terbatas dengan sarana. Tapi alhamdulillah karena kita juga libatkan dunia usaha seperti perusahaan Karlez dan Citic, saat ini kita sudah punya mobil tanki air 5 unit," jelasnya.

 

 

Sejumlah mobil untuk mengangkut tim saat terjadi karhutla, juga telah disiapkan. Kini, pihaknya bekerja sama dengan infokom untuk pemantauan titik apo melalui udara.

 

 

"Nanti dari infokom berikan informasi kepada pos BPBD Pusat dan diteruskan kepada Polres sebagai pengendali operasi," jelasnya.

 

 

Sementara 9 titik panas (hotspot) yang ditemukan BMKG Ambon di Bula, Keliobas mengaku lokasinya jauh dari ibukota SBT tersebut.

 

 

"Memang betul. Tapi dia agak jauh sekali dari Bula," katanya.

 

 

Saat ini, lanjut Keliobas, pihaknya sedang fokus dan antisipasi jangan sampai kebakaran masuk pemukiman dan perkebunan masyarakat.

 

 

"Sampai saat ini kami masih terus melakukan pemantauan," tandasnya.

793

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR