Home Politik Fadhilah: 95 Persen Karhutla Karena Ulah Manusia

Fadhilah: 95 Persen Karhutla Karena Ulah Manusia

Medan, Gatra.com - Pangdam I/BB Mayjen TNI, MS Fadhilah mengatakan bahwa 95% kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) disebabkan ulah manusia. Untuk itu semua pihak harus serius menghentikan ulah yang sangat merugikan kehidupan tersebut. 

Mantan Danrem 143/Halu Oleo itu mengatakan bahwa alasan pembakaran hutan sangat beragam. Selain ulah manusia dalam melakukan pembakaran juga ada tingkatnya kecil hingga tingkat korporasi. Motivasinya pun beragam, ada motivasi karena tuntutan ekonomi, ada juga yang termotivasi melakukan Karhutla karena urusan politik. 

Baca Juga: Edy Meminta Pelaku Pembakaran Lahan Ditindak Tegas

“Untuk itu semua berpikirlah untuk melakukan terbaik, kita cinta Sumut, kita hidup di sini, mari kita jaga hutan kita. Mari kita bergandengan tangan selamatkan bumi kita dan anak anak kita, karena yang menjadi korban adalah generasi penerus bangsa," terangnya dalam rapat terbatas di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (20/9). 

Lelaki yang pernah menjadi Ajudan Wakil Presiden RI, Boediono ini mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan ribuan personil dalam menangani kasus Karhutla. Namun sangat sulit, mengingat medan dan kondisi lahan yang terbakar dalam kategori berat. 

Baca Juga: Tiga Daerah di Sumut Rawan Karhutla

Dia mencontohkan kawasan yang terbakar umumnya adalah lahan gambut. Lahan tersebut dapat dipadamkan dari atas namun dibawah tanah api masih menyala hingga menyebar ke hamparan lain. Dampaknya banyak habitat yang mengalami gangguan berat. 

“Termasuk masyarakat dan petugas. Jadi kita harus serius menangani ini. Jangan main – main. TNI dan Polri saya kira memiliki komitmen yang sama untuk mengatasi masalah tersebut. Karena itu harus didukung oleh semua pihak,” tegasnya. 

Baca Juga: Kualitas Udara di Medan Buruk Akibat Terpapar Asap Karhutla

Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi juga sangat kesal dengan ulah pembakaran lahan yang berdampak pada kehidupan. Tindakan tegas diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap pelaku pembakaran lahan. 

Edy menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelaku pembakaran lahan. Karena menyangkut lingkungan dan keberlanjutan ekosistem. “Bayangkan saja, semut dan generasi – generasi nya punah. Apalagi yang lain,” katanya. 

Baca Juga: Tersangka Karhutla Korporasi Bisa Dikenakan Pasal Berlapis

Edy juga mengapresiasi para petugas yang bekerja dilapangan untuk menuntaskan masalah Karhutla. Dia mengatakan bahwa tidak jarang para petugas menjadi korban atas tindakan keji pembakaran lahan tersebut. 

Edy mencontohkan petugas yang hanya makan mie instan dilapangan untuk memadamkan api. Sementara ada pihak yang tidak bertanggungjawab seenaknya membakar lahan. “Jadi harus ada tindakan tegas. Bukan hanya apinya yang dipadamkan. Tapi pelakunya juga harus dipadamkan,” katanya. 

Reporter: Baringin Lumban Gaol

253