Pekanbaru, Gatra.com – Hari ini, kebakaran hutan dan lahan di Riau tergolong luar biasa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut, ada 485,4 hektar lahan yang terbakar. Luasan itu terjadi di sejumlah daerah di Riau.
Karhutla tadi kemudian menghasilkan 129 titik api hingga menyebabkan 4 kabupaten/kota; Pekanbaru, Pelalawan, Dumai dan Indragiri Hulu (Inhu) diselimuti kabut asap.
"Sampai saat ini kebakaran terus meluas, api masih dalam proses pemadaman," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Gatra.com, Sabtu (21/9).
Edwar merinci, karhutla paling parah terjadi di Inhu, persis di Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku. Di sini lahan terbakar seluas 200 ha dari sebelumnya 100 ha.
Lalu di Desa Danau Rambai meluas 28 ha, Desa Sei Raya dan Kelurahan Sekip Hilir meluas 16 ha, Desa Seko Lubuk Tigo meluas hingga 83 ha.
"Di Pelalawan, kebakaran lahan terjadi di beberapa desa; Pangkalan Gondai meluas menjadi 40 ha, Desa Lalang Kabung meluas 5 ha, Desa Lubuk Keranji Timur meluas 15 ha. Desa Rantau Baru meluas 50, Kelurahan Pelalawan 2 ha," rinci Edwar.
Sementara di Inhil, lahan terbakar terjadi di Desa Lahang Hulu seluas 3 ha dan Desa Pulau Kecil 5 ha. Di Kabupaten Kampar, lahan terbakar terjadi di Desa Rimbo Panjang meluas menjadi 5 ha.
Di Siak, kebakaran lahan terjadi di Desa Buatan Besar 6 ha dan Desa Benteng Hulu 0,4 ha.
"Di Rokan Hulu, kebakaran lahan melanda Desa Koto Ranah seluas 4 ha dan Desa Sontang 5 ha. Dan terakhir Kepenghuluan Teluk Nilap meluas jadi 18 ha dari luas awal 4 ha," katanya.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Marzuki menjelaskan, kabut asap mengakibatkan jarak pandang menjadi sangat terbatas. Di Pekanbaru misalnya, jarak pandang hanya 700 meter.
"Yang paling terbatas itu jarak pandangnya di Pelalawan, hanya 400 meter. Indragiri Hulu 500 meter dan Dumai agak lebih baik, 2 kilometer. Tapi semua daerah itu diselimuti kabut asap," kata Marzuki.
