Jambi, Gatra.com - Pemprov Jambi menambah hari meliburkan seluruh siswa SMA Sederajat di seluruh kabupaten kota selama dua hari terhitung Senin (23/9) sampai Sabtu (24/9).
Dampak kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kondisi udara di Jambi memasuki level berbahaya. Keputusan tersebut, sehubungan dengan kondisi kualitas udara kepada satuan pendidikan yang terdampak diliburkan. Lalu tidak melakukan pembakaran sampah dan lahan serta menginformasikan kepada masyarakat yang dapat memperburuk kondisi udara.
"Iya, kita meliburkan kembali selama dua hari," ujar Karo Humas dan Protokol Provinsi Jambi, Johansyah, Minggu (22/9).
Baca Juga: BMKG: Asap Berbahaya di Pekanbaru Kiriman Dari Jambi
Kepekatan ini terjadi sejak beberapa pekan. Terutama pada malam hari bahkan udara yang dihirup oleh masyarakat sudah kotor. Suasana pada siang hari terlihat mendung dan terlihat warna langit menguning dan memerah dikarenakan kondisi asap. Imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tak kunjung teratasi.
Pihak sekolah, sebut Johansyah, diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Meski diliburkan siswa tetap diberi tugas. Namun pemberlakuan ini tidak untuk guru dan TU.
"Kemudian untuk hari selanjutnya melihat perkembangan kondisi kualitas udara dan sekolah di bawah Kemenag untuk tetap menyesuaikan," kata Johansyah.
Baca Juga: Bandara Dikepung Asap, Garuda Gagal Landing di Jambi
Sementara itu, sejumlah pesawat tak bisa mendarat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS), terpaksa mengalihkan pendaratan mereka ke bandara di kota lain. Ada yang kembali menuju bandara keberangkatan bahkan jarak pandang pendek yang membuat pilot harus berputar-putar di udara
