Home Teknologi Banyumas Waspada Hilangnya Area Resapan Gunung Slamet

Banyumas Waspada Hilangnya Area Resapan Gunung Slamet

Banyumas, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah mewaspadai dampak susulan usai terbakarnya hutan di lereng Gunung Slamet antara 19-27 September 2019 lalu.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Ariono Purwanto mengatakan dalam kebakaran Gunung Slamet itu, area resapan air seluas 30 hektare wilayah administratif Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas terbakar. Dia khawatir, hilangnya resapan akan menyebabkan berbagai dampak yang merugikan masyarakat.

Kata dia, dampak pertama yang paling cepat adalah potensi banjir meningkat lantaran hilangnya area resapan yang luas di sebuah kawasan. Kedua, adalah meningkatnya laju sedimentasi di sungai-sungai yang berhulu di area resapan.

“Dengan hilangnya catchment area adalah yang utama banjir. Karena tidak ada penahan air yang meresapkan ke bumi, ya,” katanya, Senin (30/9).

Dampak berikutnya adalah terganggunya ekosistem jika tak segera ditangani. Ikan terancam punah lantaran sungainya mengering bersamaan dengan hilangnya area resapan. “Ekosistem tidak akan bisa berkembang. Misalnya ikan. Ikan bisa hilang karena airnya tidak ada,” ujarnya.

Ariono mengemukakan, dampak jangka panjang yang mungkin timbul usai kebakaran di sebuah area yang luas adalah alih fungsi lahan. Dia menyebut, dalam kebakaran hutan lereng Gunung Slamet di Brebes beberapa tahun lampau, masyarakat lantas menanaminya dengan berbagai komoditas pertanian.

Akibatnya, kini banyak terjadi banjir terjadi Brebes. Diduga, lenyapnya area tangkapan air menyebabkan banjir meski di wilayah berkontur miring. “Perubahan ini, ini memang, bisa soal waktu ya, pemulihan itu lebih lama. Tapi dampak pun tidak langsung. Mungkin tahun ini masih bisa menyerap, karena masih ada sisa-sisa. Tapi tahun depan akan hilang,” jelasnya.

Ariono menambahkan, di wilayah Banyumas kebakaran Gunung Slamet terjadi di petak 58D-11, 58D-12. Wilayah RPH Karanggandul BKPH Gunung Slamet Barat. Dalam kebakaran tersebut, kerugian diperkirakan sebanyak Rp225 juta.

473