Jakarta, Gatra.com - Plt. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Raffles Panjaitan menyatakan anggaran untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2019 sebesar 65 Miliar rupiah. Namun, pihaknya mendapatkan tambahan 40 Miliar rupiah sehingga totalnya sebesar 105 Miliar rupiah.

"Anggaran untuk penanganan karhutla sebesar 65 Miliar rupiah. Namun ditambahkan lagi sebanyak 40 Miliar rupiah atas koordinasi dengan DPR dimana ada pergeseran anggaran di antara unit kerja KLHK," katanya dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).

Lanjutnya, 65 Miliar rupiah tersebut adalah untuk upah Manggala Agni saat memadamkan kebakaran. Sedangkan, tambahan 40 Miliar rupiah diperuntukkan pada biaya penyewaan helikopter untuk operasi pemadaman melalui udara.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Ruandha Agung Sugardiman mengatakan untuk anggaran penanganan karhutla memakan biaya yang cukup besar. Bahkan, biaya sewa helikopter saja mencapai 100-200 juta per jam.

"Kalau untuk biaya, pak Raffles lebih paham tetapi sebagai informasi, untuk penyewaan helikopter saja, biayanya 100-200 juta rupiah per jam. Sementara setiap hari, helikopter bisa digunakan hingga 7-8 jam, jadi bisa dibayangkan saja biaya yang keluar untuk penanganan karhutla," tambahnya.