Jakarta, Gatra.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono menyebutkan, 11 tersangka kasus penganiayaan Ninoy Karundeng yakni AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, dan R memiliki peran berbeda. Baca juga: 11 tersangka

"Yang pertama inisialnya AA kemudian ARS, YY. ini adalah perannya menyebarkan videonya. Kemudian membuat konten berkaitan dengan hate spech di WA grup di sana," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Senin (7/10).

Kemudian, tersangka berinisial RF dan tersangka Baros, diduga mencuri dan mengambul data yang berada di dalam laptop Ninoy. Mereka juga meminta korban menghapus data yang ada di handphone korban.

Sedangkan insinyur S merupakan sekretaris Dewan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat. Menurut Argo, ia berperan menyalin data yang ada di laptop. "Kemudian dia melaporkan semuanya kepada pak Munarwan (Jubir Front Pembela Islam)," tuturnya. 

Selanjutnya, tambah Argo, S juga mendapat perintah untuk menghapus rekaman CCTV. Selanjutnya, diminta tidak menyerahkan semua data kepada pihak kepolisian.

"Berikutnya ada tersangka TR yang berada di lokasi. Dia juga yang meminta tersangka F untuk memeriksa isi handphone dan meng-copy datanya. Berikutnya, tersangka SU ini perannya mendapat perintah dari tersangka S untuk memperbanyak copy-an dari pada hasil curian di laptop milik korban," imbuh Argo.

Lalu, tersangka ABK bekerja untuk merekam video dan menyebarkannya. Ia juga memukul dan menganiaya korban serta mendukung perencanaan skenario bahwa korban akan dibunuh.

"Kemudian tersangka berikutnya IA ya. Dia ini ikut menganiaya dan mengusulkan untuk dilakukan pembunuhan dengan kapak," ujar Argo.

Terakhir tersangka R, dia merupakan anggota DKM. Ia berada di lokasi kejadin serta ikut menganiaya dan mengintimidasi korban.  Argo menambahkan, dari 11 tersangka, 10 orang telah ditahan. Sedangkan satu orang yakni tersangka dengan inisial TR tidak ditahan karena sakit.