Home Gaya Hidup Kawanan Monyet Berebut Persembahan di Uluwatu Bali

Kawanan Monyet Berebut Persembahan di Uluwatu Bali

Badung,Gatra.com- Desa Adat Pecatu, kembali menggelar persembahan bagi kawanan monyet yang ada di objek wisata kawasan luar Pura Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (12/10). Prosesi ini rutin digelar setiap enam bulan sekali, bertepatan dengan hari raya Tumpek Uye atau Tumpek Kandang. Menurut Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, ini menjadi moment memberikan suatu persembahan kepada binatang khususnya bagi monyet yang ada di Uluwatu berupa persembahan gebogan buah. Untuk kali ini, menggunakan dua gebogan buah karena jumlah popupasi monyet yang terus bertambah.

Meski demikian, pihaknya menegaskan, untuk pemberian buah maupun makanan, tidak hanya saat perayaan Tumpek Uye saja dilakukan. Namun kata dia, pemberian makanan rutin diberikan setiap hari, bahkan monyet ini sangat diperhatikan. Sehingga sampai saat ini, tingkat kenakalannya sangat turun drastis. "Mungkin salah satu faktor penyebabnya adalah kita sangat memperhatikan keberadaan mereka dengan memberikan makanan yang cukup dan var00iatif," ujarnya.

Prosesi ini menjadi salah satu yang dinamakan Wenara Kertih selain juga nanti terkait Wana Kertih atau hutan yang ada disana akan terus diperhatikan. Seperti penanaman pohon bekul yang memang cocok hidup di kawasan tandus Pecatu. Sehingga buah dari tanaman bekul ini kedepan bisa menjadi tambahan makanan saat musim kemarau tiba untuk kawanan monyet yang ada disana. "Kami berharap, nanti pohon bekul besar yang ada di pekarangan rumah warga, bisa dipindahkan ke hutan kawasan Uluwatu ini," katanya.

Jumlah populasi monyet di kawasan Uluwatu saat ini kata dia ada sebanyak 350 ekor. Kedepan pihaknya akan merancang, agar kera yang masih "kreatif" akan diberikan edukasi melalui penanganan khusus. Sehingga setelah diberikan penanganan, saat dilepas kembali, akan bisa menularkan kebiasaan yang baik untuk kawanan kelompk kera yang ada.

Di kawasan ini juga akan ditambah keberadana hewan selain monyet. Namun ini akan dikoordinasikan dengan pihak terkait yang mengerti dengan prilaku hewan, agar diketahui hewan apa yang cocok disana. Apakah nanti akan dilepas kijang atau rusa. "Kita sudah berkomunikasi dengan Pemda Badung. Sehingga nanti satwa di sini akan bisa bertambah," ujarnya.

Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana memgungkapkan, untuk prosesi tumpek kandang, memang rutin dilakukan. Salah satu satwa berupa monyet yang dilestarikan di UIluwatu diberikan persembahan sebagai rasa terimakasih.

Karena monyet yang ada di Uluwatu sebagai salah satu daya tarik wisatawan. Untuk itu pihaknya sangat menghormati dengan menjalankan konsep tri hita karana. Karena bagaimanapun juga pariwisata yang ada di Bali dan Uluwatu pada khususnya, berlandaskan alam dan budaya. Kedepan di kawasan Uluwatu akan disiapkan klinik yang representatif, ambulan yang standby 24 jam dan perawat. Apabila ada kejadian yang emergency akan bisa segera di atensi.

Sementara untuk infrastruktur sudah dirancang, mana yang bisa diambil dari kas pura, mana yang akan dikomunikasikan dengan pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi. Sehingga nanti kawasan ini bisa menjadi kawasan yang cukup nyaman untuk dikunjungi.

893