Home Kebencanaan Pagi ini, Udara Palembang Kembali Berbahaya akibat Asap

Pagi ini, Udara Palembang Kembali Berbahaya akibat Asap

 

Palembang, Gatra.com – Kualitas udara di kota Palembang kembali berbahaya pagi ini akibat asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel). Data Badan Meteorlogi dan Geofisika stasiun BMKG Sumsel menyatakan kualitas udara sudah berada di atas ambang batas (NAB) atau dalam katagori berbahaya, yakni lebih dari 400 µgram/m3.

Sejak pukul 00.00 wib Senin (14/10), kualitas udara di Palembang mencapai 443 00.00= 443 µgram/m3, sedangkan pada pukul 01.00 wib meningkat mencapai 625 µgram/m3, kualitas udara mengalami fluktuatif sampai dengan pukul 05.00 wib, yakni 259 µgram/m3, dan terparahnya pada pukul 09.00 wib, yakni 835 µgram/m3.

Pemberitahuan mengenai kondisi asap yang bercampur kabut (smoge) ini diinformasikan BMKG/jam meski websitenya mengalami perbaikan (perawaratan).

Buruknya kualitas udara di Palembang dikeluhkan oleh warga. Latief, warga 16 Ilir mengatakan udara bercampur asap sudah parah sejak Minggu (13/10) malam. Asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah masuk ke kota Palembang, dan akibatnya kualitas udara memburuk dan berbahaya bagi pernapasan.

“Sudah dari semalam, udara bercampur asap, baunya menyengat dan membuat mata perih. Selain itu, membuat jarak pandang berkendara menjadi berkurang,”keluhnya.

Kualitas udara Palembang yang memburuk, diakui Latief sangat mengkhawatirkan, terutama bagi kalangan masyarakat yang rentan, seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka dengan penyakit pernapasan seperti penderita asma dan lainnya. “Tadi anak-anak sempat saya bawa ke Banyuasin, lokasi yang sedikit terpapar asap. Saya khawatir anak-anak bisa sakit dengan udara Palembang yang pekat itu,”ucapnya.

Kualitas udara memburuk ini, membuat masyarakat resah. Para pekerja memilih pergi dengan menggunakan perlindungan pernapasan, seperti masker atau kain yang dililitkan sedangkan sejumlah sekolah memilih untuk meliburkan siswanya.

Sementara, Hasil perhitungan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel menyatakan jika udara di Palembang masuk dalam katagori tidak sehat.

Kepala DLH-P, Edward Chandra, menyatakan berdasarkan hasil perhitungan alat yang digunakan lembaganya, hasil kualitas udara bernilai 109 berlaku sejak Minggu (13/10) pada pukul 15.00 wib sampai dengan 15.00 wib pada Senin (14/10). Kondisi ini, terlihat dari parameter PM10. Selain PM10, juga ada SO2, CO, dan parameter lain yang diukur. Untuk SO2 bernilai 20 and CO bernilai 2.

 

 

134