Home Kebencanaan Sekolah di Palembang Diliburkan Hingga Udara Membaik

Sekolah di Palembang Diliburkan Hingga Udara Membaik

 

Palembang, Gatra.com – Udara yang pekat akibat asap hasil kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palembang mengharuskan para siswa diliburkan. Dinas Pendidikan (Kadisdik) Palembang meliburkan sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga sekolah lanjutan pertama (SMP).

Dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto, dirinya telah mengeluarkan edaran ke sekolah-sekolah guna meliburkan seluruh siswa dari tingkat Taman Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Menengah (SMP). Kebijakan ini guna melindungi anak-anak dari kualitas udara yang buruk (konsentrasi PM10) pada hari ini, (14/10). Kondisi kabut asap di Palembang pada hari ini, menjadi kondisi yang terparah sepanjang kemarau di kota Palembang,

“Kita (Dinas Pendidikan), meliburkan siswa sampai dengan kondisi udara membaik, atau sudah tidak berbahaya bagi anak-anak. Seluruh siswa dirumahkan (diliburkan) dari jam pelajaran sekolahnya,”ungkapnya kepada Gatra.com.

Surat pemberitahuan libur ini pun disampaikan ke sekolah-sekolah di seluruh Palembang. Menurut Zulinto, udara dalam katagori berbahaya akan membuat kesehatan anak-anak menjadi terancam. Namun, meski libur maka pihak sekolah masih mengupayakan bagaimana jam pembelajaran masih memenuhi hak didik anak selama satu tahun pendidikannya,”Tentu sekolah yang memiliki metode masing-masing,”pungkasnya.

Hal yang sama dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, Kadisdik Sumsel, Widodo juga mengeluarkan edaran dalam menyikapi kabut asap yang menebal di Palembang hari ini. Dalam edarannya yang ditujukan kepada sekolah setingkat atas di Sumsel, ia memberikan tiga pilihan kebijakan yang disesuaikan dengan keadaan kabut asap di setiap daerah.

“Bagi daerah yang normal tetap belajar normal. Untuk daerah yang terkategori sedang, tetap belajar namun masuk sekolah diundur dan memakai masker. Untuk daerah terkategori parah, maka belajar fakultatif yakni siswa diberikan tugas dan memaksimalkan kelas dunia maya,” ucapnya.

Sementara itu, dari pantauan Gatra.com di lapangan, kondisi asap sudah tebal dan pekat sejak pukul 04.00 WIB hingga berita ini diterbitkan. Ketebalan asap yang membuat jarak pandang hanya mencapai 50 km tersebut sangat membahayakan masyarakat baik dalam melaukan aktifitas hingga mengancam kesehatan.

 

 

 

Reporter: Karerek

 

169