Home Kebencanaan BRG Ingin Muka Air Maksimal Guna Cegah Karhutla 2020

BRG Ingin Muka Air Maksimal Guna Cegah Karhutla 2020

 

Palembang, Gatra.com – Badan Restorasi Gambut (BRG) tengah menjaga muka air lahan gambut. Langkah ini dilakukan guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun depan.

Kepala BRG, Nazir Fuad dalam acara Focus Gruop Discussion (FGD) Pencegahan dan Pengendalian Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di Lahan Gambut di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sumsel, Kamis (17/10) mengatakan pada kemarau tahun depan, akan mulai berlangsung pada Juli-September. “Keinginan kita, pada musim kemarau depan, lahan gambut masih cukup lembab, karena itu sangat perlu menjaga muka air gambut,” katanya usai FGD.

Kriteria jarak muka air yang aman pada 40 cm di bawah muka tanah, akan sangat optimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. BRG bersama dengan Badan Metoerologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) menyatakan sepakat bekerjasama guna memperkirakan berapa curah hujan dari Januari sampai Juni.

"Untuk bisa memiliki jarak ini, pada 30 september nanti, berarti pada 1 Juli kita harus terus membanjiri lahan gambutnya. Kita bisa menghitung berapa air yang bisa disimpan, permukaan air tanah berapa, volume air kanal berapa sehingga ketika penguapan kemarau air yang turun hanya minus 40 cm,”terang dia.

Di Indonesia, terdapat 39 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang tersebar dengan sistem pemetaan skala kecil. Padahal, guna mendapatkan pecintraan kondisi diperlukan pemetaan dengan skala lebih besar, agar kebakaran lahan gambut bisa diminimalisir.

"Bisa dimulai pemetaan kondisi lahan gambut, kita miliki sekarang skalanya kecil dan belum bisa diandalkan di Kabupaten/Kota. Di daerah, harus nemiliki peta yang sangat detail guna memperibaiki tata kelola. Metode ini sudah dikeluarkan Badan Informasi Geospasial (BIG), tahun lalu," pungkasnya.

 

 

Reporter : Else

 

88