Home Kebencanaan Hujan Dua Hari di Sumsel Belum Hilangkan Hotspot

Hujan Dua Hari di Sumsel Belum Hilangkan Hotspot

 

Palembang, Gatra.com – Hujan yang terjadi selama dua hari ini belum mampu menghilangkan titik api (hotspot) yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel). Sampai dengan Jumat (18/10), titik api yang terjadi mencapai 279 hotspot. Dengan jumlah yang terbanyak disumbangkan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencapai 155 hotspot.

Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) menyatakan pada Kamis (17/10) dan Jumat (18/10), beberapa lokasi di Sumsel diguyur hujan dengan intensitas sedang dan lebat. Hujan dengan sistem konveksi berskala Meso atau dikenal dengan Mesoscale Convective System/MCS dinyakini bisa mengurangi titik api karena akan berlangsung lama, yakni pada malam hingga pada pagi hari.

“di Sumsel akan ada potensi hujan, selama tiga hari. Harapannya bisa mengurangi titik api, karena intensitasnya tinggi,”ujar Kepala Kasi Infromasi dan Observasi Stasiun BMKG kota Palembang, Bambang Beni Setiadji pada keterangan persnya kepada Gatra.com, Rabu (16/10).

Hujan terjadi secara regional karena adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia yang mengakibatkan adanya pertemuan aliran massa udara (konvergensi) dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa yang sarat uap air ke arah pusat tekanan rendah tersebut. Hal ini mengakibatkan adanya potensi hujan selama tiga hari dengan kriteria hujan sedang dan lebat di sejumlah kabupaten/kota. Beberapa kabupaten yang diprediksi mengalami hujan diantaranya wilayah Musi Rawas, Muratara, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Pagar Alam, Muba, Lahat, PALI, OKU, OKU Selatan, Muara Enim, Prabumulih dan kota Palembang. Hujan ringan akan terjadi di kabupaten yang menyumbangkan hotspot seperti kabupaten Banyuasin, OKI, Ogan Ilir dan kabupaten OKU Timur.

“Secara lokal, kondisi hujan akibat faktor lokal (awan konvektif) akan tetap berpotensi di wilayah bagian barat-utara Sumsel dikarenakan kelembapan udara lapisan atas cukup memadai untuk pertumbuhan awan. Biasanya hujan yang terjadi berlangsung sebentar, sporadis (berbeda tiap tempat) dan berpotensi petir disertai angin kencang,”pungkasnya.

Sementara data BPBD Sumsel memperlihatkan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan pukul 00:15 Wib memperlihatkan titik api berjumlah 127 hotspot dengan kabupaten penyumbang diantaranya Ogan Komering Ilir sebanyak 41 hotspot dan Musi Banyuasin sebanyak 46 hotspot. Sehari sebelumnya, jumlah titik api mencapai 776 hotspot yang paling banyak diantaranya OKI mencapai 434 hotspot, Muba sebanyak 136 hotspot dan Banyuasin 105 titik api. Meski sudah terjadi hujan di sejumlah kabupaten/kota, namun kualitas udara di kota Palembang masih tidak sehat.

 

 

150