Batanghari, Gatra.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi telah mendapat informasi seekor Buaya Muara Sungai Batanghari masuk jerat yang dipasang salah seorang warga Desa Malapari, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.
Berbekal informasi ini, BKSDA mengutus salah seorang petugas mendatangi rumah Jasmawi, pemasang jerat Buaya Muara. Petugas kemudian melihat kondisi buaya yang terendam dalam kolam di samping rumah Jasmawi.
"Saya datang ke sini dapat perintah pimpinan guna mengecek kebenaran informasi masyarakat perihal warga berhasil menjerat seekor buaya," kata petugas BKSDA Provinsi Jambi Seksi Wilayah II, Nandang dikonfirmasi Gatra.com, Sabtu (19/10) saat berada di rumah Jasmawi.
Nandang belum bisa memberikan kepastian apakah Buaya Muara akan diambil BKSDA atau akan dilepas kembali ke Sungai Batanghari. Ia akan melakukan koordinasi dengan pimpinan lebih tinggi.
"Kita menunggu dari warga, gimana enaknya. Setidaknya dari BKSDA telah melakukan cek lokasi, karena buaya ini termasuk binatang buas. Kita mengira di sini aman, takutnya dipelihara di sini malah mati," katanya.
Berdasarkan pengamatan petugas BKSDA Provinsi Jambi, buaya hasil jeratan Jasmawi merupakan habitat Buaya Muara jika dilihat dari bentuk fisik. Bobot buaya diperkirakan mencapai 70 kg dengan panjang badan sekira tiga meter.
"BKSDA biasanya akan melakukan pengamanan terlebih dahulu apabila ada masyarakat yang berhasil menangkap binatang buas. Selanjutnya akan dilepaskan ke habitat aslinya," katanya.
BKSDA Provinsi Jambi pernah menerima laporan masyarakat kemunculan buaya dalam wilayah Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian. Berdasarkan laporan masyarakat setempat, jumlah buaya ada tiga ekor.
"Setelah kita tindaklanjuti sampai saat ini buaya tidak ada lagi muncul ke permukaan," ucapnya.
BKSDA menduga buaya itu merupakan buaya dari penangkaran warga yang di lepas. Sebab buaya itu jinak dan saat warga memberikan makanan, buaya langsung mendekat.
"Biasanya kalau buaya liar seperti buaya Sungai Batanghari ini kalau dalam keadaan lapar akan menyerang, bukan malah mendekat kerumunan warga," katanya.
