Home Politik Hendak Demo ke Istana, BEM SI Dihalau Aparat

Hendak Demo ke Istana, BEM SI Dihalau Aparat

Jakarta, Gatra.com - BEM SI menyoraki aparat kepolisian karena menutup akses jalan Merdeka Barat ketika mereka ingin long march ke Istana Presiden.

Usai melakukan sholat Ashar, para aliansi mahasiswa tersebut kembali bergerak. Mereka bertujuan untuk melakukan negosiasi kepada aparat kepolisian agar diizinkan melewati jalan menuju ke Istana Presiden melalui jalan Merdeka Barat.

Namun, aparat kepolisian telah membentangkan pagar kawat berduri untuk memblokade jalan. 

Tindakan dilakukan pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya ketidaktertiban aksi yang dilakukan dalam aksi mahasiswa tersebut.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Atiatul Muqtadir mengungkapkan, mahasiswa kembali turun ke jalan bukan didasari kebencian, melainkan lantaran cinta mereka kepada Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan bersamaan dengan pendapatnya mengenai janji politik yang belum dituntaskan oleh Presiden Jokowi. 

Situasi Aksi yang dilakukan oleh BEM SI di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (21/10). (GATRA/Mahmuda Attar/ar)

Fathur, menyebutkan janji penuntasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu belum juga diselesaikan oleh Presiden Jokowi.

"Janji sekadar janji, hari ini kita semua berdiri di tengah teriknya matahari hari, kita ingin menyampaikan kita tidak ingin dikhianati untuk kedua kalinya. Kita ingin presiden kita hari ini Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin untuk menuntaskan janjinya, karena janji adalah utang," ucap Fathur dalam orasinya, Jakarta, Senin (21/10).

Fathur juga menyampaikan tuntutan mahasiswa tentang maklumat tuntaskan reformasi juga masih disuarakan. 

Menurutnya, mahasiswa juga ingin memastikan lima tahun ke depan, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan adalah kebijakan yang berpihak pada rakyat dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam orasinya, dia juga mengingatkan agar perjuangan tidak berhenti dan diharapkan terus bergerak ke depannya. Selain itu, menyampaikan bahwa aksi mahasiswa adalah untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk direpresi oleh aparat. 

"Walaupun langit akan runtuh, keadilan tetap harus ditegakkan. Dua kata, satu perjuangan: hidup mahasiswa. Tiga kata, satu tujuan: hidup rakyat indonesia," tegasnya.

 

 

828

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR