London, Gatra.com - Vaksin yang dapat merevolusi pengobatan tuberkulosis (TB) telah diluncurkan oleh para peneliti. Diharapkan, vaksin ini dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit yang membunuh 1,5 juta orang di seluruh dunia setiap tahun.

Sementara uji coba awal telah terbukti berhasil, vaksin ini masih harus menunggu lisensi beberapa tahun lagi. Tim peneliti yang datang dari seluruh dunia mengungkapkan, vaksin tersebut mengandung protein dari bakteri yang memicu respon kekebalan tubuh.

Vaksin ini telah diuji pada lebih dari 3.500 orang dewasa di daerah endemik TB di Afrika Selatan, Kenya dan Zambia. Seorang ahli TB, David Lewinsohn mengatakan kepada BBC pada Selasa (29/10), bahwa potensi vaksin adalah mengubah cara kerja. “Luar biasanya, vaksin itu efektif pada orang dewasa yang sudah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis yang merupakan agen penyebab TB,” katanya.

Lewinsohn mengatakan, vaksin baru itu telah dirancang untuk menguji keamanan dan untuk memberikan indikator awal kemanjuran. “Sangat mungkin bahwa vaksin perlu diuji dalam populasi tambahan atau mungkin uji coba yang lebih besar sebelum dilisensikan. Tampaknya, vaksin ini memiliki potensi untuk merevolusi pengobatan TB," ujar Lewinsohn.

Lewinsohn memperkirakan, jika semuanya berjalan dengan baik, vaksin akan mengeliminasi penyakit TB hingga sekitar tahun 2028. Para peneliti sudah membuktikan, bahwa kerja vaksin sering membutuhkan studi yang jauh lebih besar dari yang dibutuhkan untuk penyakit virus seperti campak. Perusahaan obat GlaxoSmithKline (GSK) telah bekerja memproduksi vaksin TB selama hampir 20 tahun.

Untuk berkembang, vaksin harus menunjukkan kemanjuran pada hewan, biasanya tikus, tetapi juga marmut dan primata non-manusia. Salah satu alasan mengembangkan vaksin TB adalah sebuah tantangan. Sebab, tidak semua model hewan mencerminkan apa yang ingin kita lihat dalam vaksin yang efektif.