Home Politik KLHK Sebut Belum Ada Satwa Mati Akibat Karhutla

KLHK Sebut Belum Ada Satwa Mati Akibat Karhutla

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno menuturkan, belum menerima laporan adanya satwa yang mati akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), salah satunya di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, penghitungan kerugian bukan merupakan kewenangan KSDAE. 
 
"Sampai saat ini belum ada laporan masuk ke KSDAE tentang satwa yang mati akibat karhutla. Sementara itu, tentang dampak kerugiannya, ada bagian penelitian dan pengembangan Litbang yang menghitung angka tersebut. Bukan KSDAE [yang menghitung], tetapi kami terus memantau. Laporannya akan disampaikan oleh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)," ujarnya saat ditemui di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Pusat, Senin (4/11).
 
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa belum ada penyelamatan yang dilakukan KSDAE akibat karhutla. Ia berharap kondisi seluruh satwa dalam keadaan baik. Sedangkan terkait anggaran khusus, menurutnya, itu berada di bawah Direktorat Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim (PPI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
 
Sependapat dengan pernyataan tersebut, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Indra Exploitasia mengatakan tidak ada populasi satwa yang terdampak karhutla. Namun, sebagaimana yang dialami oleh manusia, satwa juga terkena dampak asap. Meski hal ini terjadi bukan di habitat aslinya, melainkan di pusat rehabilitasi. 
 
"Satwa di alam bebas ini memiliki insting kuat untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman, sehingga sampai saat ini belum ada satwa yang mati akibat karhutla. Kalau terdampak asap, sama saja seperti manusia, contohnya orang utan yang terkena ISPA di pusat rehabilitasi," tuturnya. 
 
Mengenai kajian biodiversity, Indra menuturkan bahwa akan berkoordinasi dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Nantinya, yang dibicarakan tidak hanya seputar satwa yang mati akibat karhutla. KLHK juga akan membahas kemungkinan satwa terkena zoonosis atau penyakit pada hewan seperti flu burung. 
123