Palembang, Gatra.com – Status siaga darutat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel resmi di perpanjang 20 hari, atau sampai dengan akhir November ini. Status tersebut juga mengharuskan TNI-Polri kembali menempatkan tambahan personil di wilayah rawan karhutla.

Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan mengatakan pasukan yang dikerahkan akan berjumlah lebih sedikit dibandingkan dengan perpanjangan status siaga yang pertama. Jumlah TNI-Polri yang diturunkan akan diupayakan pada lokasi terawan dengan jumlah yang disesuaikan.

"Siang ini (8/11), Danrem Gapo/044 akan melakukan rapat berdama Polda Sumsel terkait berapa jumlah personil yang dibutuhkan,” katanya usai kordinasi yang diselenggarakan di BPBD Sumsel, Jumat (8/11).

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/455630/kebencanaan/siaga-darurat-karhutla-sumsel-kembali-diperpanjang

Penambahan personil akan difokuskan pada yang masih rawan seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI) dan PALI.

"Durasi status siaga yang pertama akan berakhir 10 November. Personil yang kedua akan dikirim sebelum atau sesudah mereka pulang," ucapnya.

Kendati demikian, Irwan mengungkapkan, 1.512 personil yang menjadi satuan tugas utama yang tersebar di Sumsel, masih akan disiagakan sampai dengan status siaga berakhir. Saat ini, satgas masih memperbanyak sumur bor dengan memanfaatkan kolam penampungan.

“Saya menilai ada pola yang memang terjadi, seperti karhutla meningkat seperti moment nasional, dan terus kita dalami lagi,” pungkasnya.

Reporter: Karerek