Home Ekonomi Kemenperin Klaim Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Terus Meningkat

Kemenperin Klaim Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Terus Meningkat

Jakarta, Gatra.com- Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim mengatakan, investasi pada industri makanan dan minuman meningkat cukup signifikan. Bahkan, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas pada triwulan III tahun 2019 mencapai 36,49%.

"Oleh karena itu perlu pemasaran, salah satu untuk memasarkan adalah memperkenalkan produk. Jangan sampai pasar kita yang besar ini diisi oleh produk impor," kata Rochim di Kantornya, Jakarta, Senin (11/11).

Secara kumulatif sejak triwulan I hingga triwulan III tahun 2019, laju pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 7,72%. Meski belum memenuhi target laju pertumbuhan 8%, Rochim yakin laju pertumbuhan industri makanan dan minuman akan mencapai sekitar 8,3% pada akhir triwulan IV tahun ini.

"Pada semester satu kita tahu ada pileg dan pilpres, sehingga investor agak sedikit mengering, menunda dulu, wait and see istilahnya. Setelah semester satu mulai memperlihatkan pertumbuhan yang cukup signifikan," tuturnya.

Bahkan, jika dibandingkan y-o-y, laju pertumbuhan triwulan III 2018 mencapai 8,10%, sedangkan pada triwulan III tahun 2019, naik menjadi 8,33%.

"Jadi sebetulnya triwulan III tahun ini sudah mulai memperlihatkan kenaikan yang cukup signifikan. Dibanding tahun kemarin saja itu kita sudah melihat bahwa saat ini sudah lebih tinggi triwulan III nya daripada tahun 2018," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Rochim, pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman. Bahkan, berbagai fasilitas telah diberikan seperti tax loan, tax holiday, serta super deduction tax.

Rochim menambahkan, dalam segi pemasaran, saat ini industri makanan dan minuman dalam negeri terdaftar sebagai peserta dalam pameran internasional SIAL INTERFOOD 2019. Pameran ini digelar di Jakarta Internasional Expo pada 13-16 November 2019.

"Bahkan persentasi industri mamin kita dalam pameran tersebut mencapai 65%. Jadi kalau kita melihat ke pameran itu, tidak hanya melihat produk mamin dari luar negeri. Namun, bisa juga melihat dari produk-produk Indonesia," pungkasnya.

2565