Home Kebencanaan KLHK Sebut Situasi Politik Sumbang Kenaikan Luas Area Karhutla

KLHK Sebut Situasi Politik Sumbang Kenaikan Luas Area Karhutla

Jakarta, Gatra.com - Plt. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Raffles Panjaitan mengamati, kenaikan luasan area kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2019 disebabkan oleh situasi politik.

"Saya mengetahui dan melihat hal tersebut [kenaikan luasan area kebakaran], tetapi memang tidak bisa dibuktikan secara langsung," ujarnya saat ditemui di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Ia menyebut, wilayah yang paling luas terbakarnya adalah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Di Riau, ia menyatakan sempat masuk dalam area yang memiliki luasan besar terbakar. Namun saat ini sudah ada pelibatan stakeholder dan masyarakat dalam penanganan dan pencegahan.

"Selain situasi politik, penyebab kenaikan luas area karhutla yaitu El-Nino, hari tanpa hujan selama 120 hari, pergerakan uap panas, sumber air kering, bahan bakar menumpuk, pembukaan lahan dengan api. [Selain itu] kesiapsiagaan yang belum maksimum yaitu penetapan status siaga, sehingga belum mendapat dukungan dari pusat. Lalu juga ada ulah manusia yang membuang rokok sembarangan hingga membuka lahan dengan metode bakar," ujarnya.

Sebelumnya, pada Senin (21/10) lalu, Raffles menyatakan luasan area karhutla di Indonesia hingga 2019 mencapai 857.756 hektare. Ia mengatakan, pada 2020 akan memperkuat sistem peringatan dini, regulasi, dan arahan dari Presiden RI Joko Widodo.

 

 

91